![]() |
Baliho kotak kosong bertebaran di Kabupaten Maros (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, MAROS- Terbentuknya relawan pejuang kotak kosong hampir di semua kecamatan di Kabupaten Maros membuat pasangan Chaidir Syam-Muetazim Mansyur mulai was-was.
Pergerakan tim pengawal suara kotak kosong secara massif menyasar masyarakat. Keberadaan beberapa tokoh berpengaruh di belakang layar menguatkan perlawanan pejuang kotak kosong.
Di media sosial kampanye untuk memenangkan kotak kosong begitu massif. Mulai facebook hingga beberapa platform media sosial ada akun yang mengatasnamakan relawan kotak kosong.
Selain kampanye secara daring, mereka juga menyasar masyarakat dengan bertemu langsung. Salah satunya menggelar kegiatan dialog.
Pergerakan massif itu mulai dipantau oleh tim pemenangan, Chaidir-Muetazim. Bahkan salah satu bukti kepanikan mereka yakni melaporkan Plt Bupati Maros, Suhartina Bohari ke Bawaslu.
Mereka menduga, salah satu massifnya gerakan untuk memenangkan kotak kosong yakni gagalnya Suartina Bohari mendatangi Chaidir lantaran tak lolos tes kesehatan.
Sebelum resmi dilaporkan, sempat tersebar video Suhartina Bohari bersama suami mendatangi lokasi kampanye pemenangan kotak kosong.
Ketua Bawaslu Maros, Sufirman kepada awak media mengatakan, terkait laporan dari tim pemenangan Chaidir telah mereka terima.
"Bawaslu melakukan kajian awal paling lama dua hari sejak laporan diterima untuk menentukan syarat formil materiilnya (ada unsur pelanggaran atau tidak)," katanya.
Bawaslu kata, Sufirman tetap memproses berkas kemudian ketika arahnya ke pelanggaran pidana maka akan diserahkan ke sentra Gakkumdu.
"Kalau pelanggarannya pidana, tentu akan diserahkan kepada Gakkumdu begitu juga ketika ada jenis pelanggaran lain akan ditangani instansi terkait," tutup dia.
Tanda lain adanya indikasi bahwa tim Chaidir mulai panik yakni mereka mengakui bahwa dirugikan dengan adanya gerakan-gerakan tersebut.
Mereka pun berupaya untuk memproses Suhartina Bohari setelah menemukan sejumlah barang bukti.