Iklan

Telan Anggaran Rp149 Juta, Proyek Pembangunan Rabat Beton Disperkimtan Bone Diduga Sarat Permainan

tim redaksi timurkotacom
Jumat, Februari 16, 2024 | 10:08 AM WIB Last Updated 2024-02-16T03:08:55Z

Penulis: Makmur
Editor: Herman Kurniawan

Kondisi jalan mengalami kerusakan diduga sarat permainan (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Proyek pembangunan jalan rabat beton di Desa Cammilo, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan diduga bermasalah. 

Pembangunan jalan rabat beton tersebut menelan anggaran ratusan juta namun tak sampai tiga bulan  mengalami sejumlah kerusakan.

Hasil investigasi yang dilakukan tim timurkota.com, pada saat jalan tersebut dibangun. Pasir yang digunakan kualitasnya buruk, bahkan bercampur dengan tanah.

Pembangunan jalan tersebut menelan anggaran Rp149.700.000 yang dikerjakan CV Tiga Putri bersumber dari APBD melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Tahun 2021.

Pada papan proyek tercatat program pembangunan tersebut dinamai, Pembangunan Rehabilitasi dan Sarana Utilitas Umum. Nama kegiatan yakni pembangunan jalan lingkungan dan trotoar.

Pekerjaan di Desa Cakkela, Kecamatan Kahu, dengan volume satu paket. sementara itu untuk waktu pelaksanaan akan berlangsung selama 120 hari kalender. 

Menurut keterangan warga, kondisi jalan tersebut mengalami kerusakan sejak tiga bulan pasca pembangunan. Mereka bahkan mengeluhkn kondisi jalan yang berdebu.

"Memang dari awal sudah banyak mengalami kerusakan. Apalagi sekarang sudah hancur dan butuh lagi perbaikan, kami sebagai warga berharap pembangunan fisik mestinya diutamakan kualitas," terang salah seorang warga, Irfan kepada tim timurkota.com.

Sebelumnya salah seorang tokoh masyarakat setempat bernama, H A Abdullah mengatakan, bahwa dirinya menyaksikan langsung pembangunan tersebut. Material pastir menurutnya bercampur dengan tanah, namun masih tetap dipaksakan digunakan.

"Bangunan belum cukup tiga bulan digunakan sudah rusak. Saya lihat kualitas bahan yang digunakan tidak memadai. Kami berharap agar pihak yang mengerjakan bertanggungjawab karena dinilai merugikan negara," imbuhnya.

Menurutnya, dibeberapa pembangunan jalan lain, khusus untuk rabat beton menggunakan pasir dan krikil.

"Ini malah menggunakan pasir yang bercampur dengan tanah. Sehingga kuat dugaan kualitas bahan pada bangunan rabat beton tersebut tidak sesuai dengan standar," terangnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Telan Anggaran Rp149 Juta, Proyek Pembangunan Rabat Beton Disperkimtan Bone Diduga Sarat Permainan

Jangan lupa ikuti kami di


Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }