Iklan

Gagalkan Dua Penalti PSM, Wasit Ancam Bernardo Tavares: Kalau Kamu Protes, Saya Usir dari Lapangan

timurkota.com_official
Senin, Desember 12, 2022 | 8:21 PM WIB Last Updated 2022-12-12T13:34:09Z

Wiwink-Bola, Senin 12 Desember 20:17 WIB

Bernardo Tavares


TIMURKOTA.COM, SLEMAN- Kejadian kurang mengenakkan dialami Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tabares saat timnya ditahan imbang Bhayangkara FC pada pekan ke-14 BRI Liga 1 2022.


Dalam laga yang dipimpin wasit Thoriq M Alkatiri terdapat beberapa keputusan yang dianggap merugikan PSM Makassar.

Bahkan terdapat dua pelanggaran yang terjadi di dalam kotak penalti lawan. Namun tak digubris oleh wasit. Bernardo Tavares kemudian memprotes keputusan pengadil lapangan. 

Bukannya mempertimbangkan protes, wasit malah mengancam akan mengeluarkan pelatih PSM Makassar dari lapangan.

"Saya hanya menyampaikan kepada wasit, harusnya ini begini. Oke itu adalah komentar kita dari samping lapangan tapi wasit datang kepada saya 'kalau kamu bicara lagi kamu akan saya keluarkan dari lapangan'," katanya menirukan perkataan wasit.

Benardo mengatakan, dirinya dengan jelas melihat pelanggaran yang berpotensi penalti dan bek lawan bisa terkena kartu merah. Namun kedua insiden dibiarkan wasit berlalu.

"Saya juga sudah pengalaman dalam dunia sepak bola. Wasit seperti menutup mata saat terjadi dua pelanggaran buat kita," tukasnya.

Bernardo tetap memberi apresiasi Bhayangkara FC. Menurutnya lawan PSM kali ini bermain bagus dan mampu menciptakan banyak peluang. Menurutnya skor imbang adalah hasil yang adil.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gagalkan Dua Penalti PSM, Wasit Ancam Bernardo Tavares: Kalau Kamu Protes, Saya Usir dari Lapangan

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan