Wiwink-Bola, Sabtu 5 November 01:06 WIB
Para pemain depan PSM Makassar merayakan gol yang dicetak Kenzo Nambu ke gawang Persis Solo |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Menjadi pemain sepakbola salah satu tujuan utama yakni membawa tim yang dibela berprestasi dan merebut juara pada kompetisi domestik.
Selain itu memperkuat timnas, juga merupakan impian semua pesepak bola. Itu juga menjadi impian pemain muda PSM Makassar Muh Dzaki.
Menurutnya menjadi bagian PSM Makassar merupakan impiannya sejak kecil. Ia bersyukur karena berkat tangan dingin Bernado Tavares dirinya dipormosikan ke Tim Senior PSM Makassar.
Kini, tugas berat bagi Muh Dzaki untuk terus menjaga dan meningkat performa sehingga impiannya akan tercapai, mengingat usianya baru menginjak 19 tahun.
Ia harus memutus tradisi bahwa rata-rata pemain yang tampil cemerlan sewaktu masih di kelompok usia akan mengalami pemurunan ketika menginjak usia 20an.
Bernardo Tavares merupakan pelatih yang dikenal memiliki kemampuan dalam mendeteksi bakat pemain muda. Kemampuan itu kembali ditunjukkan saat menukangi PSM Makassar.
Ia berhasil mengkolaborasikan antara pemain Liga 2 dengan pemain akademi PSM Makassar. Sederet nama yang berhasil diorbitkan termasuk ada bintang baru Timnas U-19, Muh Dzaki.
Berkat polesan tangan dingin Bernardo Tavares. Dzaki saat ini menjadi salah satu pemain paling menonjol di timnas U-19. Dalam ujicoba melawan Moldova U-20, Dzaki menjadi salah satu pemain tak tergantikan.
Ia tampil agresif sepanjang laga. Termasuk kuat dalam bertahan serta punya kemampuan melakukan tusukan-tusukan serangan cepat disektor sayap pertahanan lawan.
Di klub, sepuluh pertandingan yang telah dilakoni skuad Pasukan Ramang, Dzaky selalu bermain meski terkadang dari bangku cadangan.
Pemain kelahiran Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara ini kerap memberi perbedaan ketika dimainkan.
Dzaky memiliki kecepatan dan skill olah mumpuni dalam merepotkan pertahanan lawan.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares angkat bicara terkait pemanggilan Muh Dzaky ke Timnas Indonesia U-20.
"Tim ini adalah satu kesatuan tim, kalau harus berterima kasih, berterima kasih kepada rekan setimnya. Gara-gara tim ini bisa dipanggil (Timnas)," kata Tavares.
Direktur Akademi PSM, Febrianto Wijaya berharap, Dzaky bisa bekerja keras. Sebab, perkuat Timnas itu tidak bisa dinilai dengan apapun.
"Semoga bisa menembus skuad inti Timnas. Terus bekerja keras. Main di Timnas tidak bisa diukur, ini sebuah pencapaian," tuturnya.