Wiwink-Bola, Minggu 13 November 03:24 WIB
Bintang Timnas Indonesia Evan Dimas Darmono |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Bintang Evan Dimas Darmono tak lagi seterang ketika dirinya muncul dari timnas U-19 pada 2013 silam.
Bisa dikata apa yang dialami mantan kapten Timnas Indonesia ini merupakan indikasi bahwa perjalan karirnya bersama timnas akan segera berakhir.
Sulitnya Evan masuk dalam skuad Timnas Indonesi dipengruhi beberapa faktor. Salah satunya adalah performa di klub.
Saat ini mantan pemain Persebaya Surabaya ini memperkuat Arema FC. Bersama tim Singo Edan, ia jarang mendapat menit bermain.
Sang pelatih lebih percaya kepada beberapa pemain seperti Gian Zola atau Adam Alis.
Evan Dimas berlang kali disanjung setinggi langit sejak kemunculannya pada 2013. Selama bertahun-tahun menjadi andalan di Timnas Indonesia, pemain yang kini memperkuat Arema FC itu disebut bakal lebih besar dari legenda Tim Garuda yang pernah ada.
Harapan itu sebenarnya tidak berlebihan bila melihat jejak langkah Evan Dimas. Sebelum muncul ke permukaan, pemain asal Surabaya itu bahkan pernah berlatih langsung bersama pelatih kawakan, Pep Guardiola, dalam program Nike The Change.
Setelah itu, permainannya terus menanjak dengan membawa tim kelompok umur, Timnas Indonesia U-19, berjaya di Piala AFF U-19 2013. Ia kemudian membawa Garuda Nusantara menembus Piala Asia U-19 2014 dengan menaklukkan Korea Selatan di fase kualifikasi.
Sementara di level klub, ia pun pernah menggenggam trofi Liga 1 bersama Bhayangkara FC pada 2017. Evan juga sempat berkelana ke luar negeri bersama klub Malaysia, Selangor FC, pada musim 2018.
Awalnya Evan Dimas merupakan favorit pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Kepercayaan pelatih asal Korea Selatan itu dibuktikan dengan ban kapten yang melingkar di lengannya.
Pemain yang kini sudah berusia 27 tahun itu juga terlibat dalam sukses Timnas Indonesia mengatasi Chinese Taipei pada laga play-off Kualifikasi Piala Asia 2023.
Ia juga tampil di semua pertandingan Piala AFF 2020, termasuk ketika meladeni Thailand di partai puncak.
Namun, setelah pemanggilan terakhirnya dalam laga uji coba kontra Timor Leste pada awal tahun ini, Evan Dimas seolah dilupakan begitu saja. Pelatih yang karib disapa STY itu bahkan tidak menyertakan namanya ketika Timnas Indonesia berjuang di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Menilik situasi yang berkembang saat ini, rasa-rasanya sulit Evan Dimas kembali ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022. Selain karena minimnya menit bermain bersama Arema FC, karakter bermainnya seperti tidak terlalu cocok untuk skema yang diusung oleh Shin Tae-yong.
Sejak awal tahun ini, Timnas Indonesia terbiasa menggunakan skema tiga bek dengan empat pemain di tengah. Duo gelandang tengah terus dipercayakan kepada duo Persib Bandung, Marc Klok dan Ricky Kambuaya.
Kedua pemain tersebut memang memiliki karakter gelandang box to box. Tidak hanya sanggup bertahan dengan baik, tapi juga diharap sering muncul ke sepertiga akhir ketika dibutuhkan.
Dalam hal membagi bola, Evan Dimas tentu tidak perlu diragukan lagi. Namun, kekhawatiran muncul dengan tugas bertahannya. Selama ini ia jarang mendapatkan peran untuk melakukan pekerjaan kotor. Inilah faktor X yang berpotensi merusak keseimbangan timnya.