Editor: hamzah/timurkota |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Pihak Kepolisian Restabes Kota Makassar mengungkap rentetan aksi saling tebas hingga mengakibatkan sejumlah korban terluka di beberapa lokasi di Kota Makassar.
Penyebab aksi saling serang tersebut diklaim pihak Kampus UIM adalah ketersinggungan antara dua pihak kemudian terjadi penyerangan di Kampus.
"Pemicunya murni ketersinggungan personal dan terjadi di luar kampus. Pada saat penyerangan, ada di antara yang terlibat itu berlari masuk kampus sehingga terjadilah dalam kampus kejadian yang disebut penyerangan itu," beber, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama, Kabag Humas dan Kerjasama UIM dr Wachyudi Muchsin SKed SH MKes.
Insiden berdarah bermula di sekretariat mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam (UIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Jumat (26/11/21) pukul 21.10 Wita. Seorang mahasiswa yang juga merupakan Ketua BEM UIM diserang sejumlah pelaku menggunakan senjata tajam.
"Yang menjadi korban Ketua BEM," tegas Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Iptu Nurtjahyana
Akibat serangan itu, korban mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian tangan dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Setelah kejadian, terjadi penyerangan kedua. Kali ini Asrama putra IPMIL Luwu, Jalan Sungai Limboto, Lorong 37, Makassar, Minggu (28/11/21) pukul 02.00 Wita yang jadi sasaran.
Belasan pelaku bersenjata tajam menyerbu asrama kemudian menyerang yang mengakibatkan korban Muhammad Abdullah Said (20) mengalami luka serius berupa pergelangan tangan terputus.
"Dalam insiden di IPMIL Luwu, ada satu korban terputus tangannya,"beber, Kasubag Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando.
Selanjutnya pada pukul 04.30 Wita, giliran Asrama 1 Kepmi Bone, Jalan GunungLimboto, Lorong 48, Makassar diserang dan dibakar menggunakan bom molotov. Dalam penyerangan ini hanya mengalami kerugian materil.