| Suasana ramainya pengunjung di objek wisata Permandian Lea, Bone, Sulawesi Selatan, yang menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat pada tahun 2025. (Foto. Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Sejumlah objek wisata di Kabupaten Bone terus mengalami lonjakan pengunjung sejak awal tahun 2025. Berdasarkan data Dinas Pariwisata, beberapa destinasi unggulan seperti Permandian Lea, Bendungan Ponre-Ponre, dan Bukit Mampu menjadi lokasi paling padat dikunjungi wisatawan setiap akhir pekan. Fenomena ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata alam dan budaya di wilayah timur Sulawesi Selatan tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Bone menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pengunjung mencapai rata-rata 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor utama lonjakan ini disebabkan oleh perbaikan infrastruktur jalan menuju kawasan wisata, promosi digital yang masif, serta kegiatan budaya yang rutin digelar pemerintah daerah. Hal ini menjadikan Bone semakin dikenal sebagai destinasi alternatif bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Permandian Lea, misalnya, menjadi daya tarik utama karena kejernihan airnya yang bersumber langsung dari pegunungan serta suasana alami yang masih terjaga. Setiap akhir pekan, lokasi ini dipadati pengunjung dari berbagai daerah seperti Wajo, Soppeng, dan Sinjai. Fasilitas yang terus diperbarui seperti gazebo, area parkir luas, serta wahana permainan air turut meningkatkan kenyamanan wisatawan.
Sementara itu, Bendungan Ponre-Ponre menawarkan panorama unik dengan perpaduan fungsi irigasi dan potensi wisata alam. Kawasan ini kini dilengkapi area foto tematik serta jalur tracking di sekitar perbukitan yang mengelilinginya. Pemerintah daerah juga tengah mengkaji rencana pengembangan wisata air terpadu di kawasan bendungan untuk meningkatkan nilai ekonomi dan daya tarik wisata Bone.
Destinasi lain yang tak kalah ramai adalah Bukit Mampu, lokasi bersejarah yang dikenal dengan legenda kerajaan masa lampau. Situs ini kini menjadi spot favorit wisatawan muda karena panorama alamnya yang menawan, terutama saat matahari terbit. Selain menjadi tempat rekreasi, Bukit Mampu juga menarik perhatian peneliti sejarah dan penggemar fotografi karena kekayaan cerita rakyat di baliknya.
Dinas Pariwisata Bone menyebutkan, peningkatan jumlah pengunjung berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Banyak pelaku UMKM di sekitar objek wisata yang merasakan kenaikan pendapatan hingga dua kali lipat. Penjual makanan khas, penyedia jasa sewa kendaraan, hingga pengelola homestay turut merasakan efek positif dari geliat sektor pariwisata daerah.
Pemerintah Kabupaten Bone berkomitmen terus memperkuat pengelolaan wisata berbasis kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan. Selain memperbaiki akses jalan dan fasilitas publik, promosi digital akan diperluas melalui kolaborasi dengan influencer lokal dan platform media nasional. Dengan potensi alam dan budaya yang kaya, Bone diproyeksikan menjadi salah satu pusat destinasi wisata unggulan di Sulawesi Selatan pada tahun-tahun mendatang.

