![]() |
| Potensi Wisata alam belum terjamah di Selayar |
TIMURKOTA.COM, SELAYAR- Kabupaten Kepulauan Selayar kembali menjadi sorotan setelah wilayah Tanah Jampea disebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata baru di Sulawesi Selatan. Pulau yang masuk dalam gugusan Selayar bagian selatan ini menawarkan keindahan alam yang masih alami, mulai dari pantai berpasir putih, terumbu karang yang menawan, hingga hutan tropis yang menyimpan keanekaragaman hayati. Dinas Pariwisata setempat menilai, Jampea berpotensi menjadi magnet wisata bahari dan ekowisata jika dikembangkan secara terarah.
Selain pesona alamnya, Tanah Jampea juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang kuat. Masyarakat di pulau ini masih mempertahankan tradisi leluhur seperti pesta laut dan upacara adat yang digelar setiap tahun. Kearifan lokal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal kehidupan masyarakat pesisir yang autentik. Pemerintah daerah menilai, perpaduan antara potensi alam dan budaya inilah yang menjadikan Jampea layak dijadikan kawasan prioritas wisata baru.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Selayar menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyusun rencana pengembangan wisata berkelanjutan di kawasan tersebut. Pemerintah daerah berkomitmen menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Berbagai program pelatihan bagi masyarakat lokal juga telah disiapkan agar warga dapat berperan aktif dalam industri pariwisata tanpa meninggalkan identitas dan nilai tradisi mereka.
Meski memiliki potensi besar, akses menuju Tanah Jampea masih menjadi tantangan utama. Saat ini, transportasi laut menjadi satu-satunya jalur menuju pulau tersebut dengan waktu tempuh yang cukup panjang. Pemerintah daerah bersama Kementerian Perhubungan sedang mengkaji peningkatan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi untuk mendukung promosi wisata dan kemudahan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dengan keindahan alam yang masih perawan dan kekayaan budaya yang kuat, Tanah Jampea diharapkan mampu menjadi ikon wisata baru di Kepulauan Selayar. Jika pengembangan dilakukan secara terencana dan melibatkan masyarakat setempat, kawasan ini berpeluang menjadi salah satu destinasi unggulan di Sulawesi Selatan sekaligus membuka lapangan kerja baru di sektor pariwisata berbasis komunitas.
Nama Pulau Jampea yang secara administratif terletak di dalam wilayah Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, mungkin, tak setenar, nama Pulau Raja Ampat, atau Pulau Dewata Bali.
Namun siapa sangka, jikalau pulau yang dikenal sebagai daerah lumbung beras tersebut, ternyata, memiliki sederet lokasi basis pengembangan obyek dan daya tarik wisata (ODTW).
Beragam bentuk keunikan dan keindahan panorama alam dapat dijumpai pengunjung di Pulau Jampea. Saat tiba pertama kali, di Pulau Jampea, mata pengunjung akan langsung ‘dimanjakan’ oleh keindahan panorama alam gugusan pulau-pulau karang yang menyembul hijau di sepanjang pesisir pantai.
Kesan indah akan kembali dinikmati pengunjung saat menyaksikan deretan pantai pasir putih yang terhampar di sejumlah titik lokasi jalan poros menuju ibukota Kecamatan Pasimasunggu Timur.
Selain panorama alam pantai yang eksotis, pengunjung juga dapat menikmati suguhan obyek wisata alam, berupa kawasan permandian alam yang terletak di Dusun Doda’ Desa Massungke, Kecamatan Pasimasunggu.
Suguhan panorama alam lain, terselip di balik hamparan areal persawahan yang dapat disaksikan di sejumlah titik lokasi pedesaan, sepertihalnya yang terdapat, di Dusun Mangatti, Desa Labuang Pamajang, Desa Massungke, dan sejumlah desa-desa lain di wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur.
Tak berhenti sampai di situ, karena Pulau Jampea, memiliki segudang nama lokasi obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang patut diperhitungkan dalam upaya pengembangan kawasan destinasi pariwisata masa depan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Obyek dan daya tarik wisata (ODTW) tersebut, diantaranya : kawasan permandian alam, kota Intan, Desa Lembang Baji, Kecamatan Pasimasunggu Timur.
Masih di kota Intan, pengunjung juga dapat menyaksikan dari dekat, keberadaan, salah satu jenis hewan mamalia yang mulai langka di Tanah Jampea.
Anak rusa peliharaan salah seorang warga masyarakat menjadi saksi bisu, bahwa ratusan tahun silam, Tanah Jampea pernah didiami dan dihuni oleh banyak rusa liar yang hidup damai dan tentram, di balik lebat hutan Pulau Jampea.
Sebelumnya, mata pengunjung akan dimanjakan oleh eksotisme, panorama alam tambak di sisi kiri-kanan jalan Dusun Ere Lompa.
Selepas dari Dusun Ere Lompa, pengunjung akan kembali disambut oleh pesona lanskap pantai Bonelambere dan sejumlah pantai-pantai lain di sekitarnya.
Keindahan lain dapat dijumpai disaksikan pengunjung, saat melintas di lokasi bendungan Dolog yang berlokasi di Dusun Garassi, Desa Bonto Baru, Kecamatan Pasimasunggu Timur.
Selama berada di Pulau Jampea, pengunjung, tak hanya akan dimanjakan oleh pesona keindahan alam, serta keberagaman obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang terdapat di wilayah tersebut.
Akan tetapi, pengunjung juga dapat menikmati beragam suguhan menu kuliner khas orang pulau mulai dari kerang laut, udang, kepiting bakau, serta berbagai jenis ikan laut segar yang menggugah rasa dan selera.
(*/as)


