![]() |
| Abhi didampingi kuasa hukum saat melaporkan tudingan yang menyeret namanya (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Kasus dugaan penipuan yang menyeret nama Dokter Resti Muzakkir dan seorang pria berinisial ABT atau Abhi terus menjadi sorotan publik.
Setelah viral di media sosial, Abhi akhirnya angkat bicara untuk memberikan klarifikasi terkait tudingan penipuan dan persoalan keuangan yang menyeret namanya.
Dalam pernyataan yang disampaikannya, Abhi menegaskan bahwa persoalan yang mencuat merupakan urusan pribadi dalam hubungan asmara.
Ia mengaku memiliki bukti transfer terkait tudingan utang yang dialamatkan kepadanya.
“Hari ini saya klarifikasi terkait hutang saya. Di sini saya menunjukkan bukti transferan saya kepadanya. Selayaknya pasangan, kadang saya bayarkan, kadang juga dia,” tulis Abhi.
Abhi juga menyampaikan alasan dirinya memilih mengakhiri hubungan. Menurutnya, relasi tersebut sudah tidak sehat dan kerap disertai perlakuan yang dianggap merendahkan.
“Saya memilih mengakhiri hubungan karena saya anggap sudah tidak sehat dan selalu merendahkan orang,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya hanyalah pemuda yang bekerja keras untuk keluarga dan tidak ingin terjebak dalam konflik berkepanjangan di ruang publik.
“Saya hanya manusia biasa yang lahir dan berjuang untuk keluarga, bukan untuk direndahkan,” lanjutnya, seraya menyatakan tidak ingin meladeni cacian dari pihak yang tidak mengetahui duduk persoalan sebenarnya.
Di sisi lain, kasus ini bermula dari pengakuan Dokter Resti Muzakkir, dokter asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang mengaku menjadi korban dugaan penipuan dengan nilai fantastis mencapai Rp500 juta.
Kisah tersebut pertama kali mencuat dari unggahan media sosial pribadinya dan langsung menyita perhatian warganet.
Resti mengungkap bahwa hubungan dengan ABT berawal dari sapaan sederhana di Instagram.
Percakapan yang awalnya ringan berkembang menjadi hubungan asmara serius, bahkan disertai janji pernikahan.
ABT disebut berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara, dan meyakinkan Resti dengan rencana masa depan bersama.
Kepercayaan Resti disebut mencapai puncaknya ketika ia menyerahkan ponsel dan PIN mobile banking kepada ABT.
Dari sanalah, menurut pengakuannya, uang ratusan juta rupiah berpindah tangan untuk berbagai keperluan yang diklaim pelaku, mulai dari urusan notaris hingga kebutuhan keluarga.
Dalam unggahannya, Resti merinci aliran dana yang disebutnya mencapai ratusan juta rupiah.
"Rela saya pinjamkan 1x transfer Rp250 juta, belum transfer ke notaris dan timnya, mamanya, temannya, dan lainnya,” tulis Resti dalam unggahan Instagram @dr.restimuzakkir.
Masalah mulai memuncak saat Resti menagih kejelasan uang tersebut. Ia mengaku justru mendapat ancaman yang menyasar tempat praktiknya.
Situasi ini membuat Resti akhirnya memilih membuka kasus tersebut ke publik demi memberi peringatan kepada perempuan lain.
Kasus yang kini viral ini memicu diskusi luas tentang bahaya manipulasi emosional dalam relasi yang bermula dari media sosial, terutama ketika sudah melibatkan janji pernikahan dan urusan finansial.
Publik pun menanti kejelasan lebih lanjut terkait duduk perkara sebenarnya dari kedua belah pihak.
Hingga kini, polemik antara klarifikasi Abhi dan pengakuan Dokter Resti Muzakkir masih menjadi perhatian publik.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa relasi digital yang dibangun cepat, tanpa kehati-hatian, berpotensi berubah menjadi konflik serius yang berdampak hukum dan psikologis. (*)


