![]() |
| Peserta menghadiri Lokakarya Lintas Sektor (Linsek) Triwulan ke Empat yang digelar UPT Puskesmas Cina di Aula Kantor Kelurahan Tanete, Selasa 25 November 2025. |
Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE — UPT Puskesmas Cina menggelar Lokakarya Lintas Sektor (Linsek) Triwulan ke Empat pada Selasa, 25 November 2025 di Aula Kantor Kelurahan Tanete.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan sebagai bentuk evaluasi bersama program kesehatan sepanjang tahun 2025.
Acara tersebut dihadiri perwakilan Camat Cina, Kapolsek, Danramil, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, lurah dan kepala desa se-Kecamatan Cina, serta tenaga kesehatan UPT Puskesmas Cina.
Kolaborasi lintas sektor menjadi fokus utama agar berbagai isu kesehatan di masyarakat dapat ditangani lebih efektif.
Kepala UPT Puskesmas Cina, Andi Aswanti, menyampaikan bahwa lokakarya kali ini mengangkat tema besar terkait stunting, penyakit ginjal kronis (CKD), dan Tuberkulosis (TB). Ia menegaskan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapat pemahaman yang benar. Hidup sehat dimulai dari menjaga kebersihan. Kami berharap para kepala desa dan lurah ikut menyampaikan ini kepada warganya,” ungkapnya.
Andi Aswanti juga menjelaskan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat hanya bisa berjalan melalui dukungan lintas sektor.
“Kolaborasi adalah kunci. Program kesehatan tidak mungkin berjalan maksimal jika berdiri sendiri. Kami butuh peran semua pihak,” tambahnya.
Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Herlina, turut memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga komitmen bersama di penghujung tahun.
“Pertemuan triwulan empat ini bukan hanya penutup, tapi penguat. Tanpa dukungan lintas sektor, target kesehatan tidak akan tercapai,” ujarnya.
Herlina juga menegaskan bahwa pihaknya siap mendampingi UPT Puskesmas Cina dalam mencapai indikator kesehatan prioritas daerah.
Pada sesi diskusi, para peserta diberi kesempatan menyampaikan masukan dan pengalaman lapangan. Menurut Herlina, ruang diskusi tersebut sangat penting bagi perbaikan program.
“Kami berharap setiap masukan dapat menjadi bahan evaluasi agar pelayanan dan edukasi kesehatan lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Lokakarya ditutup dengan komitmen bersama dari seluruh peserta untuk terus memperkuat peran masing-masing dalam mendukung program kerja UPT Puskesmas Cina.
Seluruh pihak sepakat bahwa kerja sama berkelanjutan adalah fondasi untuk menurunkan angka stunting, mengendalikan penyakit kronis, serta memastikan layanan kesehatan terus meningkat di Kecamatan Cina. (*)


