Iklan

Buras Khas Bugis-Makassar: Sejarah, Filosofi, dan Resep Asli yang Gurih Harum Daun Pisang

tim redaksi timurkotacom
Rabu, November 26, 2025 | 6:06 PM WIB Last Updated 2025-11-26T11:06:10Z

Gambar buras pada proses pembuatan hingga matang dan siap untuk dihidangkan (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Di sudut nusantara, tepatnya di tanah Bugis-Makassar, tersimpan sebuah makanan tradisional yang selalu hadir dalam momen istimewa: buras. 

Makanan berbahan dasar beras ini bukan sekadar pengganti nasi, tetapi simbol kebersamaan dan doa.

Buras selalu muncul dalam setiap hari raya Idul Fitri, Idul Adha, pesta pernikahan, syukuran, hingga bekal perjalanan laut di zaman dahulu. 

Saat membuat buras, keluarga biasanya berkumpul, saling membantu mengaduk santan, membungkus dengan daun pisang, dan merebus berjam-jam. 

Suasana itu melahirkan cerita dan tawa menjadikan buras lebih dari sekadar makanan, melainkan warisan budaya yang menyatukan hati.

Dengan rasa gurih lembut dan aroma daun pisang yang khas, buras selalu menjadi pasangan sempurna untuk coto Makassar, sop saudara, pallubasa, atau sambel kacang. 

Sampai sekarang, buras tetap dijaga sebagai identitas kuliner Sulawesi Selatan.

📜 Sejarah dan Asal-Usul Buras

Buras atau burasa / burasak berasal dari suku Bugis dan Makassar, Sulawesi Selatan. Nama burasa berasal dari kata:

Bura = beras

Sa’ = santan

Pada masa dahulu, buras sering dibuat sebagai bekal pelaut dan perantau Bugis-Makassar yang berlayar jauh berbulan-bulan, karena bentuknya yang padat dan proses perebusan panjang membuatnya tahan lama.

Hingga kini, buras masih menjadi lambang tradisi dan kebersamaan budaya Bugis-Makassar.

🍽 Resep Buras Khas Bugis-Makassar

🌿 Bahan:

Beras 1 kg (cuci bersih)

Santan kental 1 liter

Santan cair 1 liter

Garam 2 sdm

Daun salam 3 lembar

Daun pandan 2 lembar

Daun pisang untuk membungkus (layukan sebentar di atas api)

Tali rafia untuk mengikat

👩‍🍳 Cara Membuat Buras

1. Masak Beras

  1. Masak beras bersama santan cair, santan kental, daun salam, pandan, dan garam.
  2. Aduk terus hingga santan terserap dan beras menjadi setengah matang (tekstur mirip nasi aking basah).
  3. Angkat dan dinginkan.


2. Membungkus

  1. Siapkan daun pisang ukuran ± 30–35 cm.
  2. Isi 2–3 sendok makan beras di tengah daun pisang.
  3. Gulung memanjang dan padatkan, lipat ujung kiri dan kanan.
  4. Ikat dua buras menjadi satu (berpasangan).

3. Merebus

  1. Masukkan buras ke dalam panci besar, isi dengan air hingga terendam.
  2. Rebus selama 4–6 jam agar tahan lama dan teksturnya padat.
  3. Setelah matang, angkat dan tiriskan.


🥘 Penyajian

Buras sangat nikmat disajikan bersama:

Coto Makassar

Sop Saudara

Pallubasa

Ayam masak merah / rendang

Sambal kacang

Penutup Narasi

Buras bukan sekadar makanan ia adalah pesan cinta dari nenek moyang Bugis-Makassar. 

Setiap lilitan daun pisang, tiap tetesan santan, dan rebusan berjam-jam adalah simbol ketulusan dan kerja sama. 

Melalui buras, budaya dan kenangan keluarga tetap hidup dari generasi ke generasi. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Buras Khas Bugis-Makassar: Sejarah, Filosofi, dan Resep Asli yang Gurih Harum Daun Pisang
« Prev Next »

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }