![]() |
Kebakaran hebat terjadi di Pasar Barebbo, Kabupaten Bone (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Bone. Kali ini, api melahap empat unit rumah toko (ruko) dan satu tenan di kompleks Pasar Barebbo, Desa Kading, Kecamatan Barebbo, Senin dini hari (7/7/2025). Peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 03.50 Wita itu diduga dipicu oleh korsleting listrik dari salah satu bangunan.
Laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bone menyebutkan bahwa informasi mengenai kebakaran diterima oleh petugas Damkar sekitar pukul 04.15 Wita.
Merespon cepat laporan warga, tim dari Pleton 2 EC dan Mako Damkar Bone langsung menuju lokasi kejadian dengan mengerahkan dua unit armada dari EC dan tiga unit dari Mako induk.
Tim tiba di lokasi sekitar pukul 04.30 Wita dan langsung berupaya memadamkan api yang sudah membesar dan merembet ke bangunan lain yang berada berdekatan. Kondisi lokasi yang padat serta konstruksi bangunan yang didominasi oleh bahan mudah terbakar turut mempercepat penyebaran api.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bone melalui laporan resmi menyampaikan bahwa api berhasil dikendalikan dan dipadamkan total pada pukul 05.30 Wita, dengan bantuan warga setempat yang turut berjibaku memadamkan kobaran api menggunakan alat seadanya.
“Proses pemadaman berlangsung cukup cepat berkat sinergi antara petugas pemadam dan masyarakat sekitar. Setelah situasi dipastikan aman dan terkendali, petugas meninggalkan lokasi pukul 06.56 Wita," ujar saksi mata di lokasi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material diperkirakan mencapai lebih dari Rp295 juta, yang menimpa lima pemilik bangunan. Berikut rincian estimasi kerugian yang berhasil dihimpun:
Sabri (46) mengalami kerugian sebesar ± Rp50 juta. Basri (32) ditaksir mengalami kerugian sebesar ± Rp70 juta. Hj. Jumrah (35) menjadi korban dengan kerugian terbesar, mencapai ± Rp150 juta. Siswahidin (50) mengalami kerugian sebesar ± Rp10 juta.
A. Ridwan (52) mengalami kerugian sekitar ± Rp15 juta.
Barang dagangan, peralatan usaha, dan bangunan permanen turut hangus dalam kebakaran tersebut. Salah satu saksi mata, Arman, warga sekitar yang ikut membantu pemadaman, mengatakan bahwa ia pertama kali melihat asap tebal dan percikan api dari bagian belakang salah satu ruko.
"Api cepat sekali menyebar karena saat itu angin juga cukup kencang. Kami langsung membangunkan warga dan mencoba bantu dengan alat seadanya, sebelum pemadam datang," ujarnya.
Pihak Damkar mengimbau seluruh warga, khususnya pelaku usaha di pasar-pasar tradisional, untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh arus pendek listrik.
Pemeriksaan rutin terhadap instalasi listrik dan tidak menumpuk stopkontak di satu jalur listrik menjadi salah satu langkah pencegahan yang sangat penting.
“Setiap tahun kami menghadapi banyak kasus kebakaran yang penyebab utamanya adalah korsleting. Kami harap masyarakat lebih peduli terhadap keamanan listrik, khususnya di kawasan padat aktivitas seperti pasar,” ujar salah satu petugas Damkar di lokasi kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih melakukan pendataan lanjutan dan berkoordinasi dengan korban terkait kemungkinan bantuan atau upaya pemulihan pasca kebakaran. (*)