![]() |
| Mahasiswa saat menyampaikan aspirasi di Mapolres Bone (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bone menggelar unjuk rasa di Mapolres Bone, jalan Yos Sudarso, Kota Watampone, Jumat (07/03/25) Pukul 14.30 Wita.
Dalam aksinya, mahasiswa menyampaikan hasil penilaian mereka terhadap kinerja Polres Bone dalam menangani sejumlah perkara di Bumi Arung Palakka.
Beberapa kasus yang mereka angkat termasuk penembakan yang menewaskan, Rudi S Gani (49) di Desa Pattukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone pada malam tahun baru 2025.
"Sudah dua bulan pelaku penembakan di Lapri belum ditangkap," ungkap salah seorang perwakilan mass.
Dia melanjutkan, bahwa pihaknya turun langsung melancarkan aksi unjuk rasa dengan maksud mengevaluasi kinerja Polres Bone.
"Kami turun kejalan untuk mengevaluasi kinerja Kapolres Bone terkait dengan kasus penembakan di Lappariaja, dan beberapa kasus pungutan liar yang terjadi," tegas, Korlap, M.Alif Chaerullah.
Selain itu dalam tuntutan yang dibacakan, tiga poin penting terkait dengan transparansi dalam penggunaan dana hibah dari Pemkab Bone.
Kemudian berkaitan dengan kasus penembakan Rudi S Gani. Mahasiswa juga menyebut ada informasi terkait dengan dugaan pungli yang terjadi di Polres Bone.
Dalam unjuk rasa itu, Wakapolres Bone,
Kompol Antonius Tutleta, S.Pd mewakili Kapolres Bone menerima aspirasi mahasiswa. Di lokasi juga terlihat Kasat Lantas, Kasat Reskrim yang juga menjawab pertanyaan tuntutan mahasiswa.
"Berkaitan dengan semua tuntutan dari adik-adik mahasiswa tentu kami terima. Kemudian akan disampaikan nantinya ke pimpinan," ungkap Antonius.
Dia mengatakan, bahwa terkait dengan pengungkapan kasus penembakan di Kecamatan Lapparija. Pihaknya, akan tetap memproses secara transparan.
"Saat ini kasus tersebut memang masih dalam tahap penyelidikan. Sudah ada sejumlah saksi yang diperiksa oleh tim gabungan Polres Bone dan Polda Sulawesi Selatan," ungkapnya lagi. (*)


