Suasana kantor Camat Barebbo dikepung warga, bukti hasil percakapan bernada ancama ditunjukkan massa, Di sisi paling kanan foto adalah Faidah Camat Barebbo dalam sebuah kegiatan (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Sekitar seratusan warga yang mengatasnamakan diri dari Kerukunan Keluarga dan Masyarakat Apala menyerbu Kantor Camat Barebbo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Senin (06/01/25) Pukul 09.30 Wita.
Sosok paling mereka cari adalah Faidah yang tak lain Camat Barebbo. Selain karena data kelurahan tidak cair akibat ulahnya yang enggan tanda tangani berkas pencairan.
Juga adanya pesan melalui WhatsApp bernada mengancam lurah Apala yang tak lain bawahannya sendiri membuat warga makin geram.
Namun para demonstran harus pulang dengan tangan hampa. Sang camat tak ada di tempat, bahkan nomor ponselnya saat dihubungi oleh pihak perwakilan pendemo tidak aktif.
"Mana camat yang katanya mau tanggalkan baju dinas terus mau ajak duel lurah dan istrinya. Kemana dia, jangan jadi pengecut, keluar di sini," teriak salah seorang pendemo tepat di depan Kantor Camat Barebbo.
Bahkan dalam orasinya, tokoh pemuda Apala, Andi Mantra Bumi mengatakan, apa yang dilakukan Camat Barebbo telah mengacak-acak keharmonisan warga Apala.
"Semestinya sebagai orang tua mengayomi warga. Namun yang terjadi adalah justru tingkahnya memaksa anak melawan kepada orang tuanya," ungkap Budayawan Bone ini.
Tim timurkota.com menerima hasil percakapan Camat Barebbo, Faidah dengan Lurah Apala yang pada intinya mengajak berduel dan melepaskan pakaian dinas.
"Pak lurah siap2 kita ktm hari senin,sy tanggalkan baju dinasku hadapi sy sm2ki istri ta,jgn ki jd pengecut...Hari senin kita buatkan sy sejarah dan sy jg buat kan ki sejarah,narapi ni wettunna pak lurah iyya mate ato idi (Bapak lurah siap-siap kita ketemu hari senin, saya tanggalkan baju dinas hadapi saya bersama istrimu, jangan jadi pengecut. Hari Senin kamu buatkan saya sejarah dan saya juga buatkan kamu sejarah. Sudah saatnya bapak luarah, saya yang mati atau kamu)," bunyi pesan yang diterima Lurah Apala dari nomor atasnama Faidah Camat Barebbo.
Namun pesan bernada mengancam itu justru membakar semangat warga Apala untuk melanjutkan unjuk rasa mereka. Alhasil, Faidah pun memilih untuk menghindar dan tak berkantor.
Perwakilan massa, Andi Akbar yang ditemui tim timurkota.com usai menyampaikan aspirasi mengaku kecewa dengan sikap yang ditunjukkan Camat Barebbo.
"Terus terang sangat kecewa, kegaduhan yang terjadi karena ulah camat. Namun kenyataannya, hari ini pada saat kami datang secara baik-baik malah camat tidak masuk kantor," ungkapnya.
Sesuai kesepakatan pada saat penerimaan aspirasi, massa menunggu selama 2×24 jam. Jika tuntutan mereka tidak terpenuhi maka Kantor Camat Barebbo akan disegel.
"Kami optimis tuntutan dapat dipenuhi. Kalaupun tidak maka kami sudah siapkan massa lebih banyak, dan akan kami segel kantor camat," tutupnya.
Hingga berita diturunkan belum ada klarifikasi dari Camat Barebbo, Faidah. Tim timurkota.com akan terus berupaya untuk mendapatkan klarifikasi terkait tuntutan warga. (*)