TIMURKOTA.COM, BONE- Tim gabungan Polda Sulawesi Selatan bersama Polres Bone masih terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penembakan pengacara, Rudi S Gani (49).
Perkembangan terbaru kasus ini disampaikan oleh Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar, SH saat di konfirmasi tim timurkota.com.
Dalam keterangannya, dia menyampaikan bahwa mayat korban telah diserahkan kepada pihak keluarga korban untuk dikebumikan.
"Sudah dilakukan olah TKP dari Laboratorium Forensik Polda Sulsel. Berdasarkan proyektil peluru yang diangkat dari tubuh korban," ungkapnya.
Dari hasil otopsi yang dilakukan polisi menemukan hanya satu luka tembak yakni pada bagian bawah mata.
"Luka tembak hanya satu," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, bahwa saat ini pelaku masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
"Masih dalam pengejaran, belum ditangkap. Saya baru saja dapat info update dari lapangan, pelaku belum didapat, masih dalam pengejaran," tutupnya.
Fakta baru diungkap, Hj Maryam terkait dengan penembakan suaminya, Rudi S Gani (49).
Kepada awak media, Maryam menyebut bahwa pihaknya sempat mendengar ada mobil yang singgah di depan rumahnya.
Menurut keterangan Maryam, ia tidak begitu memperhatikan lingkungan sekitar karena sedang fokus dengan kegiatan makan bersama suaminya.
Saat itu, sebuah mobil tampak datang dan parkir di depan rumah mereka. Tak lama setelah mobil tersebut berhenti, terdengar suara tembakan yang memecah kesunyian malam.
Namun, karena kondisi cahaya yang minim dan adanya mobil yang parkir di depan, Maryam tidak dapat melihat dengan jelas siapa yang berada di balik penembakan tersebut.
"Tak ada yang saya lihat karena gelap, apalagi ada mobil yang terparkir di depan. Hal itu membuat saya tidak bisa melihat dengan jelas keadaan di luar rumah," ucap Maryam.
Maryam menjelaskan lebih lanjut bahwa saat itu ia tidak terlalu memerhatikan keadaan sekitar rumah karena sedang menyantap makan malam bersama suaminya.
Namun, suara tembakan yang tiba-tiba itu langsung membuatnya terkejut.
Meskipun begitu, Maryam tidak menyadari dengan jelas siapa yang menembak suaminya, atau bahkan berapa jumlah pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut.
Ketika suaminya, Rudi, terjatuh setelah ditembak, Maryam sempat merasa kebingungan.
Pada awalnya, ia berpikir bahwa suaminya mungkin hanya mengalami pecah pembuluh darah akibat tekanan yang cukup tinggi.
Hal ini disebabkan oleh adanya darah yang keluar dari tubuh Rudi.
"Awalnya saya pikir itu pecah pembuluh darah, karena darah keluar, saya sempat terkejut dan bingung," terang Maryam. (*)