Iklan

Kalapas Watampone Bantah Tudingan Jaringan Sabu Libatkan Napi, Aktivis: Publik Tunggu Hasil Investigasi

tim redaksi timurkotacom
Jumat, Januari 31, 2025 | 5:23 AM WIB Last Updated 2025-01-30T22:23:18Z

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Watampone, Syarifuddin Nakku (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Watampone, Syarifuddin Nakku angkat bicara terkait dengan adanya pernyataan dari keluarga pelaku kasus narkoba bahwa Kiranti Alias Anti termasuk jaringan Napi.

Dia menyebut bahwa pernyataan tersebut tidak benar. Menurutnya, bisa saja ada asumsi namun itu peredaran sabu di luar dari lapas.

"Jadi bukan di dalam lapas. Bisa saja asumsi diluar namun itu juga peredaran di luar dari lapas, jadi memang tidak ada kaitannya," ungkap Saripuddin, Kamis (30/01/25).

Ia menyebutkan, bahwa Sirajuddin merupakan Napi pindahan dari Lapas Parepare. 

"Pindahan dari Lapas Parepare. Dulu awalnya memang di sini kemudian dipindahkan lalu kembali lagi," tukasnya.

Dirinya memastikan bahwa kasus yang ada di luar tidak ada kaitannya dengan Napi yang sementara menjalani tahanan di Lapas.

"Kalau disebut bisa saja. Namun pada intinya di dalam Lapas tidak ada aktivitas berkaitan dengan itu," tutupnya. 

Terkait dengan pernyataan tersebut, salah seorang Aktivis Mahasiswa, Muhammad Akbar mengatakan, tak cukup dengan bantahan saja. 

Dirinya mendorong agar pihak Lapas Watampone melakukan investigasi. Kemudian berkoodinasi dengan pihak kepolisian.

"Bantahan saya kira merupakan langkah awal. Kita menunggu hasil investigasi," ungkapnya.

Dia menambahkan, pihak Lapas dan Kepolisian mestinya berkoordinasi. Terlebih ada pelaku yang menyebut bahwa sabu yang mereka edarkan milik seorang Napi.

"Sebenarnya tidak sulit asal APH mau jujur dan terbuka. Ini soal citra lembaga, mestinya direspon dengan serius untuk membuktikan tudingan itu betul atau tidak," imbuhnya.

Keluarga tersangka kasus peredaran narkoba di Kabupaten Bone melayangkan protes setelah pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan tak menangkap pelaku yang diduga kuat sebagai bandar.

Polda Sulsel yang menerjunkan Subdit 2 Ditresnarkoba melakukan serangkaian penangkapan pelaku kasus narkoba.

Pada Senin (06/01/25) melakukan penangkapan terhadap pelaku di Jl Sawerigading, Kabupaten Wajo. 

Dari penangkapan tersebut muncul nama Junaidi Alias Didu bersama dengan Guntur. 

Tim Polda kemudian melakukan penangkapan terhadap Didu bersama Guntur. 

Dalam penangkapan itu polisi menyita barang bukti berupa paket sabu 3,2 gram dalam penguasaan pelaku.

Saat diinterogasi, Didu dan Guntur menyebut bahwa sabu tersebut milik, 
Sirajuddin Alias Sonte yang merupakan tahanan di Lapas Bone, namun dikendalikan oleh Kiranti Alias Anti yang beralamat di Laccokkong, Kota Watampone.

Sabu tersebut diperoleh dengan menerapkan sistem tempel. Kedua tersangka diarahkan oleh pelaku untuk mengambil sabu yang telah tempelkan di tempat yang sepi.

Namun anehnya, hingga saat ini menurut keterangan kerabat dari salah seorang tersangka Anti tidak ditangkap padahal masih berkeliaran di wilayah Kabupaten Bone.

ZM yang merupakan adik kandung salah seorang tersangka berharap polisi segera meringkus Anti yang diduga merupakan otak dari kasus ini.

"Kami berharap ditangkap dan diproses. Kalau memang mau ditindak semua, jangan hanya yang kecil keterlibatannya," ungkap, ZM kepada awak media.

Untuk diketahui Anti merupakan mantan istri dari salah seorang mantan bandar. Namanya kerap disebut dalam kasus peredaran narkoba di Kabupaten Bone.

Hingga berita diturunkan belum ada keterangan dari pihak Polda Sulawesi Selatan. Tim timurkota.com akan terus berupaya untuk mendapatkan klarifikasi terkait pemberitaan ini. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kalapas Watampone Bantah Tudingan Jaringan Sabu Libatkan Napi, Aktivis: Publik Tunggu Hasil Investigasi
« Prev Next »

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }