TIMURKOTA.COM, BONE- Sejumlah fakta baru terkait dengan tewasnya, Rudi S Gani (49) dalam sebuah insiden penembakan di Dusun Limpoe, Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone. |
Salah satu fakta baru yang diungkapkan oleh kepala desa setempat yakni berkaitan dengan kondisi TKP.
Jika orang asing, yang belum pernah mendatangi lokasi disebut akan kesulitan. Pasalnya, selain gelap rumah korban juga masuk lorong.
Berikut adalah tiga fakta baru yang terungkap terkait insiden penembakan ini.
1. Pelaku Paham Kondisi di Lokasi
Salah satu fakta yang diungkap dari hasil wawancara dengan beberapa saksi termasuk kepala desa setempat yakni pelaku beraksi di tempat gelap.
Selain perkampungan yang gelap. Letak rumah korban juga berada di sebuah lorong. Sehingga kuat dugaan, pelaku merupakan orang memahami kondisi di lokasi.
Meski kondisi jalan cukup baik. Namun dugaan sementara pelaku kemungkinan besar telah mengetahui dan bahkan memahami lokasi.
Bahkan termasuk kondisi jalan. Menurut Kepala Desa Pattukulimpoe, Mansyur Mochtar kondisi jalan di desanya cukup baik.
2. Beraksi di Tempat Gelap
Fakta lain yang terungkap dari penyelidikan adalah kondisi penerangan di sekitar lokasi kejadian.
Mansyur Mochtar, menjelaskan bahwa area tempat penembakan terjadi sangat gelap dan tidak memiliki penerangan yang memadai.
Menurutnya, satu-satunya cahaya berasal dari lampu teras rumah warga yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian.
"Gelap sekali di lokasi kejadian. Penerangan hanya ada dari lampu teras rumah warga di sekitar, dan itu pun cukup jauh," ujarnya dalam wawancara.
Kekurangan penerangan dapat menjadi faktor penting dalam penyelidikan ini, karena pelaku mungkin memanfaatkan situasi gelap untuk melakukan aksinya tanpa terdeteksi.
Dengan kondisi penerangan yang minim, petugas kepolisian diharapkan dapat melakukan analisis menyeluruh tentang bagaimana penembakan berlangsung dan siapa saja yang mungkin berada di lokasi saat kejadian.
Situasi ini juga menunjukkan pentingnya peningkatan infrastruktur penerangan di daerah tersebut untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
3. Kasus Penembakan Pertama Sepanjang Sejarah di Pattukulimpoe
Setelah insiden penembakan ini, masyarakat Desa Pattukku Limpoe merasa sangat terancam dan berharap ada langkah-langkah konkret dari pihak kepolisian untuk meningkatkan keamanan di daerah mereka.
Mansyur Mochtar, sebagai Kepala Desa, mengatakan bahwa ini adalah kali pertama kejadian penembakan terjadi di desanya, sehingga menimbulkan kecemasan di kalangan warga.
"Ini adalah kejadian yang sangat mengejutkan bagi kami. Kami berharap pihak kepolisian segera menemukan pelaku dan memberikan rasa aman kepada masyarakat," katanya.
Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara warga dan aparat keamanan untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
Masyarakat setempat juga meminta agar pemerintah daerah meningkatkan kehadiran polisi di daerah mereka, terutama pada malam hari.
Mereka percaya bahwa dengan adanya patroli rutin, keamanan di desa akan lebih terjamin dan rasa takut akan penembakan atau tindakan kriminal lainnya dapat diminimalisir. (*)