Kue ciri khas Bugis yang wajib diketahui (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang kaya akan makanan dan masakan khasnya masing-masing.
Setiap daerah, atau wilayah memiliki ciri khas masing-masing. Uniknya, kue tersebut kadang disajikan dalam kegiatan-kegiatan tertentu.
Misalnya, pesta adat, atau bahkan hajatan pesta pernikahan. Salah satu wilayah yang kaya akan kue tradisionalnya yakni bugis Makassar.
Bugis dan Makassar tak boleh dipisahkan. Meski dua suku terbesar di Indonesia ini berbeda. Bugis punya bahasa sendiri, begitu juga dengan suku Makassar punya bahasa daerah sendiri.
Dalam kekayaan budaya Indonesia, suku Bugis dan Makassar memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam hal kuliner.
Kue tradisional yang berasal dari daerah ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai, sejarah, dan identitas masyarakatnya.
Dari kue-kue manis yang menggoda selera hingga hidangan yang mengandung makna simbolis, kekayaan kuliner Bugis Makassar menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi yang patut dilestarikan.
Kue-kue tradisional Bugis Makassar memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan tradisi masyarakatnya.
Sejak zaman dahulu, masyarakat Bugis dan Makassar dikenal sebagai pelaut ulung dan pedagang yang aktif.
Mereka berinteraksi dengan berbagai budaya, sehingga kuliner mereka pun dipengaruhi oleh berbagai tradisi yang berbeda.
Hal ini terlihat dari keberagaman kue yang ada, yang mencakup berbagai bahan dan teknik pembuatan.
Kue-kue tradisional ini biasanya dibuat untuk merayakan berbagai acara, seperti pernikahan, khitanan, dan acara adat lainnya.
Setiap jenis kue memiliki makna dan simbolik tersendiri. Misalnya, dalam acara pernikahan, kue-kue tertentu disajikan sebagai simbol harapan dan keberuntungan bagi pasangan pengantin.
Di tengah arus modernisasi dan perubahan gaya hidup, keberadaan kue tradisional Bugis Makassar menghadapi tantangan.
Banyak generasi muda yang lebih memilih makanan cepat saji dan kurang mengenal kue-kue tradisional ini.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk melestarikan resep-resep dan tradisi pembuatan kue ini.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikan kue tradisional ini.
Komunitas lokal sering mengadakan pelatihan dan workshop untuk mengajarkan generasi muda cara membuat kue tradisional.
Selain itu, festival kuliner yang menampilkan kue-kue tradisional juga diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan kuliner daerah.
Kue tradisional Bugis Makassar juga mencerminkan keberagaman budaya di Indonesia.
Setiap daerah memiliki kue khasnya masing-masing, tetapi banyak juga kue yang memiliki kesamaan dalam bahan dan cara pembuatan.
Hal ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya tradisi kuliner Indonesia.
Melalui kue-kue tradisional, masyarakat dapat belajar tentang sejarah, nilai, dan identitas budaya mereka.
Kue-kue ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sarana untuk mengenal dan merayakan warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Kue tradisional Bugis Makassar juga memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Banyak pengusaha lokal yang mulai memproduksi dan menjual kue-kue tradisional ini, baik secara offline maupun online.
Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner tradisional, peluang untuk memasarkan kue-kue ini semakin terbuka lebar.
Pengusaha kue tradisional juga berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian lokal.
Mereka tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membantu mempromosikan budaya dan tradisi daerah.
Kue-kue tradisional ini bisa menjadi daya tarik wisata kuliner yang mampu mendatangkan pengunjung ke daerah Bugis Makassar.
Salah satu resep kue yang penting untuk dipraktekkan adalah Mendut Labu Kuning. Simak berikut:
Bahan kulit :
- 200 gr labu kuning kukus (berat setelah dikukus)
- 110 gr tepung ketan
- 40 gr tepung beras
- 1/4 sdt garam
- 1/4 sdt vanilli
- Bahan isian/enten
- Enten/Unti Kelapa
- 1/2 butir kelapa setengah tua secukupnya daun pisang
Cara Membuat
- Membuat enten/unti kelapa,
- Enten/Unti Kelapa
- Campur tepung ketan, tepung beras, garam & vanilli, aduk rata.
- Haluskan labu kukus.
- Masukkan labu kukus ke dalam campuran tepung, uleni sampai kalis.
- Ambil 1 sendok takar adonan, saya pakai yg 15 ml, pipihkan di atas tangan.
- Beri isian enten/unti kelapa, bulatkan.
- Bungkus daun pisang
- Kukus selama 20 menit.
- Sajikan.