Ilustrasi petani (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Terungkap dalam kampanye akbar terbuka yang digelar di Lapangan Sepakbola Apala Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Hampir semua wilayah di Kabupaten Bone terjadi praktik politik 'kotor' dengan mengedepankan ancaman dan intimidasi kepada petani untuk mendukung salah satu Paslon.
Salah seorang tokoh masyarakat, Andi Mantra Bumi mengatakan, bahwa para kelompok tani diintimidasi untuk mendukung kandidat tertentu.
Parahnya, intimidasi dilakukan bermodalkan bantuan pemerintah. Seperti, bantuan pupuk subsidi ditahan, akan dikeluarkan dari kelompok tani.
"Saya menerima banyak laporan adanya praktik intimidasi dan ancaman ke masyarakat. Ini tidak menunjukkan perpolitikan yang sehat," ungkapnya.
Andi Mantra Bumi juga mengatakan, bahwa dalam kondisi tertentu ada oknum menekan masyarakat untuk tidak menghadiri kampanye paslon lain.
"Namun masyarakat tidak boleh takut. Jangan mau ditekan dan diintimidasi. Kita ini sudah merdeka, masa mau dijajah seperti itu," tambahnya.
Dia menyerukan kepada seluruh masyarakat, kelompok tani agar tak pernah takut dengan ancaman itu.
"Jangan takut, kalau ada karena kepentingan politik dicabut bantuan pupuk. Atau bahkan ada dicoret dari kelompok tani, laporkan ke saya. Kita akan kawal untuk proses pidana," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Andi Irwandi Natsir yang merupakan Calon Wakil Bupati Bone berpasangan Andi Islamuddin mengatakan, khusus timnya tidak akan ada upaya paksa dan apapun itu terkait dengan pilihan.
"Kami dari tim Tegak Lurus datang untuk membawa kebaikan, kebahagiaan melalui program yang kami tawarkan. Kalau terkait intimidasi itu bukan gaya kami yang hanya lahir dari desa dan mengerti bagaimana keadaan petani kita," ungkapnya.
Andi Irwandi Natsir mengatakan, terkait bantuan dan apapun itu dari pemerintah tidak boleh sama sekali dijadikan sebagai bahan untuk kampanye.
"Tidakb boleh, bantuan itu dari pemerintah yang merupakan hasil dari uang rakyat. Jadi memang mereka berhak mendapatkan, siapapun bupati dan wakilnya," ungkap dia.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dua periode ini mengatakan, dirinya pun ketika kelak terpilih akan tetap mendatangkan bantuan dari pusat untuk Kabupaten Bone.
"Kemudian, akan diubah pola penyaluran bantuan. Kalau kami yang memimpin dibagi secara rata, bukan hanya keluarga dan orang dekat yang dapat," tutup dia.
Paslon lain, Sipakariomi atau Andi Rio Idris Padjalangi- Amir Machmud juga mengalami hal sama. Bahkan, tim pemenangan mereka diduga menerima intimidasi dari oknum sekdes.
Tim Sipakariomi telah melaporkan kasus tersebut Sentra Gakkumdu guna proses hukum lebih lanjut. (*)