TIMURKOTA.COM, BONE- Seakan tak menggubris kritikan warga terkait dengan penggunaan fasilitas negara yang sesuai dengan peruntukannya di desa.
Kali ini, mobil ambulans diduga milik Kades Bontopadang, Kecamatan Kahu kembali ditemukan terparkir di salah satu kawasan warkop di Kelurahan Palattae, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Jumat (07/06/24).
Warga pun menemukan foto terbaru mobil tersebut. Mereka meminta agar APH memanggil Kades Bonto Padang, Supardi untuk dimintai keterangan.
"Kalau perlu APH yang turun langsung. Karena Dinas PMD tidak ada tindakan tegas. Sementara ini mobil ambulans hampir setiap hari ada di lokasi terparkir," ungkap seorang warga minta namanya tak dimediakan.
Dalam foto yang diterima timurkotacom, terlihat mobil tersebut terparkir di pinggir jalan raya tepat di samping warkop.
Menurut keterangan warga hampir setiap hari mobil tersebut terparkir di lokasi.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bone akan melakukan penelusuran terkait dengan foto mobil ambulans milik Desa Bontopadang, Kecamatan Kahu yang viral terparkir di salah satu cafe.
Kadis PMD Kabupaten Bone, Andi Gunadil Ukra yang dikonfirmasi tim timurkota.com mengatakan, pihaknya akan menelusuri informasi tersebut.
"Nanti saya akan telusuri dulu," terangnya.
Terkait dengan penggunaan mobil layanan sosial atapun ambulans. Dia masih mengganggap ada kemungkinan mobil tersebut hanya singgah setelah mengantar masyarakat.
"Mau diliat aspek mana dia menggunakan mobil itu," tutupnya.
Sementara itu, Kades Bontopadang, Supardi yang sempat diwawancarai tim timurkota.com untuk dimintai keterangan terkait dengan kebenaran informasi tersebut tak membantah.
Dirinya bahkan seakan membenarkan bahwa memang betul mobil ambulans tersebut benar adanya dia gunakan nongkrong di cafe.
"Iye silahkan," ungkapnya menjawab pertanyaan awak media terkait kebenaran informasi tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Aktivis mahasiswa mendesak agar Aparat Penegak Hukum (APH) dan Inspektorat daerah turun tangan mengusut adanya penggunaan aset negara di desa tidak sesuai dengan peruntukannya.
Menurut, Ali Yusran S.Sos., M.Si penggunaan randis yang tidak sesuai dengan peruntukannya selain mempertontonkan arogansi selaku Kades. Juga penyalahguaan karena mobil ambulans tersebut pengadaannya menggunakan uang rakyat.
"Jadi jangan hanya tindak korupsi, menggunakan kendaraan dinas untuk kepentingan diri sendiri selaku kades, itu pelanggaran tidak boleh," tukasnya.
Kades sejatinya kata dia harus menjadi cerminan bagi warga. Jangan menunjukkan bahwa mereka adalah penguasa.
"Mobil layanan sosial saja semestinya itu tidak boleh digunakan pribadi kades. Karena namanya pengadaan layanan sosial, buat seluruh warga. Terlebih lagi ambulans, jelas ambulans buat orang sakit, malah dipakai ke cafe bersantai," tukasnya.
Dia meminta oknum kades yang melakukan tindakan demikian harus diperiksa secara keseluruhan, jangan sampai anggaran di desa juga tidak sesuai dengan peruntukannya.
"Bisa saja kita berpendapat demikian, karena sudah ada bukti. Jadi kalau mau bantah asumsi publik ya APH turun, pihak Inspektorat juga dan Dinas PMD," tukasnya.
Sebelumnya, Sejumlah warga di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menyoroti adanya mobil ambulans yang kerap ditemukan terparkir di pelataran parkir sejumlah cafe.
Mobil ambulans semestinya disiagakan di Pustu untuk melayani masyarakat ketika hendak dirujuk ke rumah sakit.
Namun pemandangan berbeda mobil ambulans, diduga milik Desa Bontopadang, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Mobil berwarna putih dengan DW 1428 tersebut terpantau kerap diparkir pemiliknya di depan warkop. Setelah ditelusuri mobil tersebut digunakan oknum kades saat tengah bersantai.
Dalam gambar yang diterima tim timurkota.com, mobil yang dibeli menggunakan anggaran desa itu terparkir di pinggir jalan tak jauh dari cafe tempat oknum kades nongkrong.
"Ini yang jadi masalah sebenarnya, kenapa mobil ambulans yang semestinya disiapkan di pustu untuk melayani masyarakat, malah digunakan pemerintah desa untuk kepentingan pribadi," ungkap seorang warga berinisial AB.
Ia mengatakan, masyarakat mulai tak terima dengan apa yang dilakukan pemerintah desa. Namun sampai saat belum berani menyampaikan secara langsung.
"Kalau resah, pasti. Bagaiamana mungkin mobil ambulans digunakan santai-santai. Ketika secara tiba-tiba ada warga kecelakaan, maka tentu akan terkendala kendaraan," imbuhnya.