Program seragam sekolah gratis Andi Fajaruddin mulai jadi pembahasan emak-emak di Bone (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Setelah berhasil di Tahun 2023 Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) turunkan angka putus sekolah Andi Fajaruddin atau akrab disapa AFJ, kini rencana ciptakan program serabam sekolah gratis buat siswa baru ditingkat SD dan SMP.
Dibenaknya,tak puas dengan penurunan angka putus sekolah yang dicapainya tahub kemarin kini AFJ berfikir keras dan akan realisasikan impiannya itu guna menghapus jumlah masyarakat putus sekolah karena alsan miskin di Bone.
Program itu mendapat dukungan langsung dari ratusan ibu rumah tangga yang tergabung dalam satu group Wa yang terpantau.salah satu Ibu rumah tangga Ekawati sangat mendukung program AFJ selaku Kepala Dinas Pendidikan di Bone,Pasalnya pemikiran dan niat baik sosok AFJ itu selain memberi motivasi bagi masyarakat untuk sekolah juga warga tidak mampu akan terbantu.
"Sangatlah kami dukung programnya Pak Kadis, karena kami selaku orang tua murid tentu sangat terbantu khususnya kami warga miskin dan itu langka tepat dilakukan nanti Pak Kadis dan kami berharap anggota Dewan suppor dan juga Bupati nantinya wujudkan itu,"ungkap Ibu rumaha tangga yang merupakan earga Kelurahan Panyula ini.
Dilaporkan ada sekitar 17.000 anak tidak sekolah (ATS) usia SD, SMP dan SMA.
Sebelumnya tercatat pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bone memberikan subsidi agar mereka bisa kembali melanjutkan pendidikannya
"Angka putus sekolah di Kabupaten Bone tercatar 40.000 lebih. diverifikasi dan validasi berdasarkan dapodik by name by adress Disdik sisa 17.000,dan itu tidak boleh dibiarkan dimana kita selaku Pemerintah harus melakukan langkah tepat agar angka putus sekolah di Bone sudah tidak ada lagi," kata Kepala Disdik Bone Andi Fajaruddin.
Dengan langkah serius tahun depan Pihak Dinas Pendidikan telah merumuskan dan berharap agar ide dan programnya dapat dikabulkan baik dari pihak eksekutif atau legislatif agar program seragam sekolah gratis dan bea siswa berprestasi dapat dikabulkan.
"Kami hanya butuh kisaran 5 hingga 6 milyar rupiah pertahunnya untuk mengcover baik murid dan siswa khususnya SD,SMP yang selaku siswa siswi baru termasuk mahasiswa berprestasi yang ada di Bone," ungkapnya. (*)