Iptu Rudiana merupakan ayah dari Eki pacara Vina Cirebon (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, CIREBON- Sejak dimunculkan dalam film layar lebar dengan judul Vina Sebelum 7 Hari, kasus dugaan pembunuhan dan pemerkosaan Vina Cirebon dengan kekasihnya Eki kembali dibuka ke publik.
Polisi langsung merilis tiga orang terduga pelaku yang ditetapkan Daftar Pencarian Orang (DPO), satu dari tiga tersebut bernama Pegi Setiawan.
Dari keterangan resmi pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat Pegi Setiawan merupakan dalang dari kasus tersebut.
Disebutkan dalam konferensi pers, Kabid Humas Polda Jaba, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan peran Pegi dalam kasus yang terjadi pada 2016 silam.
"Dari keterangan yang diperoleh dari saksi baik terdakwa maupun saksi kunci menyebutkan bahwa Pegi Setiawan ini pelaku utama,"terangnya.
Jules melanjutkan, Pegi Setiawan dia sebut melakukan pengejaran, penusukan, pemukulan dan bahkan melakukan pemerkosaan terhadap Vina.
"Dia yang mengajak melakukan pengejaran, melempari batu, melakukan penusukan, dan pemerkosaan terhadap Vina, dan memukul menggunakan balok kayu hingga tewas," jelasnya.
Jules juga mengatakan, bahwa selama 8 tahun ditetapkan sebagai DPO, Pegi Setiawan bersembunyi dengan cara berpindah-pindah, bahwa sempat mengganti identitas.
"Terhadap tersangka setelah ditetapkan DPO dia bersembunyi dengan cara berpindah-pindah sebagai buruh bangunan. Dan ia mengganti nama dari Pegi Setiawan menjadi Robi Setiawan," tukas dia.
Saat hendak dibawa kembali ketahanan, Pegi Setiawan sempat menyampaikan bantahan. Dirinya mengatakan tidak terlibat dalam kasus itu.
"Saya mau bicara. Saya tidak melakukan pembunuhan, saya rela mati," ungkap Pegi.
Saat wartawan menanyakan alasan Pegi Setiawan mengganti nama menjadi Robi Setiawan. Dia mengatakan itu nama gaul.
"Saya tidak mengganti identitas, itu nama gaul saya," terangnya.
Publik menilai keanehan dalam perkara ini. Dimana Pegi Setiawan punya banyak saksi yang mengaku bersama-sama Pegi di Bandung bertepatan malam kejadian.
Ada yang menyebut bahwa pelaku dalam perkara ini merupakan korban salah tangkap. Kemudian ada pula menyebut bahwa sesungguhnya kasus ini hanya kecelakaan lalu lintas.
Hal lebih mengejutkan pula datang dari pengakuan, Jogi Nainggolan merupakan pengacara dari terdakwa yang telah divonis hukuman penjara seumur hidup.
Dalam sebuah diskusi yang dikutim timurkotacom, Jogi membuka fakta persidangan bahwa semua terdakwa atau klien yang dia dampingi ditangkap oleh Iptu Rudiana bersama timnya.
Iptu Rudiana sendiri merupakan ayah kandung dari Eki. Lalu pada saat penangkapan, Iptu Rudiana menjabat sebagai Kanit Narkoba.
"Yang menangkap klien kami ini adalah Unit Narkoba bukan Reskrim Umum. Dan di Unit Narkoba ini dipimpin Iptu Rudiana bapak dari Alm Eki," terangnya.
Delapan tahun berlalu, Iptu Rudiana saat menjabat sebagai Kapolsek Kapetakan Polres Cirebon Kota, Jawa Barat.
Pria kelahiran 10 Mei 1974 ini pernah mengenyam pendidikan Sekolah Inspektur Perwira Angkatan (SIP) 46 Sekolah Pembentukan Perwira Sukabumi Resimen Wira Satya Harjuna (WSH) lulusan tahun 2017.
Sebelum menjadi Kapolsek Kapetakan Cirebon mulai April 2024, ia juga pernah menjabat Kapolsek Kesambi Cirebon sejak 2022.
Setelah melewatkan delapan tahun, Iptu Rudiana akhirnya mau buka suara terkait kasus yang turut menewaskan anak laki-lakinya.
Melalui akun Instagram @rudianabison, pria bergelar Magister Hukum itu memberikan pernyataan usai peristiwa pembunuhan ini kembali viral di media sosial.
Dalam rekaman video berdurasi nyaris 2 menit, Iptu Rudiana awalnya memperkenalkan diri sebagai ayah kandung Eki, korban pembunuhan kasus Vina Cirebon.
"Assalamualaikum waramatulahi wabarakatuh. Pada kesempatan ini saya mengharapkan kepada seluruh warga negara Indonesia. Saya adalah orang tua kandung dari almarhum Muhamad Rizki Rudiana atau Eki," beber, Iptu Rudiana sembari meneteskan air mata.
Ia melanjutkan, pihak keluarga berharap agar kasus tersebut terungkap secara terang. Dirinya memastikan anaknya adalah korban dari kelompok yang dia nilai kejam.
"Saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia agar jangan membuat kami lebih sakit,Eki adalah anak kandung kami yang mana menjadi korban daripada kelompok-kelompok yang kejam," katanya.
Iptu Rudiana menambahkan selama ini dirinya tidak diam. Tentang pelaku lain yang belum tertangkap, ia menjelaskan masih sedang diupayakan.
"Saya tidak diam, saya terus berupaya dan bekerja sama dengan reskrim, terbukti beberapa pelaku kami amankan dan sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan," sambungnya.
Untuk itu, ayah Eki berharap kepada warga agar tidak berasumsi hingga membuat pihaknya merasa lebih sakit. Ia juga meminta doa agar anaknya menjadi tenang dan para pelaku lainnya bisa segera ditangkap.
"Sekali lagi saya mohon doa, mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap dan sekali lagi saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia, agar jangan berasumsi atau memberikan statement-statement yang akan mungkin lebih membuat kami sakit," kata Iptu Rudiana.
Dia akhir videonya, Iptu Rudiana mengaku tekah delapan tahun bersabar menunggu agar kasus tersebut dapat dituntaskan dan semua pelaku tertangkap.
"Kami cukup yang mengalami. Selama delapan tahun saya berupaya untuk sabar. Dan saya mohon agar seluruh Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang dan bisa juga mendoakan supaya para pelakunya bisa segera terungkap," tutup ayah Eki.