Komisioner KPU, Zainal, S.Sos., M.Si saat memberi sambutan dalam kegiatan KPU Goes to Campus (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bone melaksanakan kegiatan Goes to Campus dengan menyasar mahasiswa Universitas Cahaya Prima Bone.
Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 orang mahasiswa tersebut dipusatkan di Aula Andi Azis, SE Kampus II Uncapi Bone, Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Tanete Riattang Barat.
Rektor Uncapi Bone, Prof Dr Dra Hj Andi Chaya M.Si dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan mengatakan, KPU Goes to Campus merupakan sebuah pendidikan politik dan bentuk komitmen bersama menyukseskan gelaran pesta demokrasi Pemilu 2024.
"Ini sebuah kebanggaan, karena bagaimana pun kalangan mahasiswa punya peran penting dalam bersama-sama mendukung terwujudnya Pemilu berkualitas," tukasnya.
Secara khusus guru besar Administrasi Publik perempuan pertama di Kabupaten Bone menyebutkan bahwa sebagian besar pegawai dan komisioner KPU merupakan alumni Uncapi.
"Ada 10 orang alumni kami merupakan bagian dari KPU. Termasuk dua dosen kami pak Zainal (Zainal, S.Sos., M.Si) dan Pak Rusnaedi (Rusnaedi, S.Pd, M.Si) lolos jadi komisioner KPU Bone," ungkapnya.
Sementara, Zainal, S.Sos., M.Si dalam sambutannya mengatakan, bahwa Uncapi merupakan kampus bertempat di daerah namun alumninya kulitas nasional.
"Ini merupakan motivasi, selama ini yang bertarung dalam untuk seleksi komisioner KPU didominasi kampus ternama di Makassar. Namun saat kami berdua masuk, orang perbincangkan Uncapi itu daerah tapi kualitas nasional, bukan hanya kami berdua banyak tokoh nasional lahir dari Uncapi," tukasnya.
Sementara itu terkait dengan partisipasi pemilih, Zainal mengatakan suara pemilih pemula merupakan penentu hasil Pemilu 2024.
"Seperti kita ketahui, sebanyak 56,45% dari total keseluruhan pemilih. Maka dari itu peran dari generasi z sangat dibutuhkan. Serta punya peran penting dalam menyukseskan Pemilu 2024," terangnya.
Devisi Hukum dan Pengawasan, Rusnaedi, S.Pd., M.Si mengatakan, bahwa harapan terbesar agar mahasiswa melakukan sebuah perubahan pada pemilu mendatang.
"Mahasiswa sebagai agen perubahan tantu kita harapkan akan mampu diaplikasikan pada Pemilu 2024 mendatang," tutupnya.
Devisi Perencanaan, Data dan Informasi, Nuryadi Kadir mengatakan, bahwa tugas mahasiswa bukan hanya memilih atau menyalurkan suara di TPS.
"Namun lebih dari itu, kita berharap agar mahasiswa membantu menyuarakan pemilu bersih. Contoh saja, adik-adik mahasiswa mengatakan di tengah masyarakat bahwa memilih caleg itu bukan karena balihonya tapi karena gagasannya," terangnya.