 |
| Ilustrasi cinta sejati Adrian ditemukan di balik jeruji besi (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM- Jodoh, kematian merupan takdir ilahi. Tak ada yang tahu, kapan tiba, dan sama siapa akan menjadi pasangan hidup.
Seseorang berkadang menjalin hubungan pasangan suami istri bertahun-tahun. Tak ada jaminan mereka berjodoh.
Tak jarang pula, ada orang menjalin hunungan dengan mencari selevel pekerjaan hingga status sosial di masyarakat.
Sementara kalau soal agama mayoritas mencari pasangan seakidah. Yang muslim mencari pasangan musim yang non musim pun demikian.
Tak sedikit juga diantara mereka, ada yang tak memandang dari segi status sosial dan agama.
Beberapa pasangan khususnya di kota-kota besar menentukan pasangan tanpa memandang agamanya apa dan sebagainya.
Merupakan hal yang lumrah, jika seseorang mencari pasangan se iman. Karena dalam berumah tangga mereka tentu akan lebih mudah beribadah.
Kemudian, yang menginginkan jodoh selevel pekerjaan serta penghasilan dari segi finansial, ini juga merupakan hal umum.
Seseorang baik perempuan maupun laki-laki tentu ingin mendapatkan pasangan yang sesuai dengan kriteria.
Namun ada pasangan pula yang menganggap bahwa pertemuan dengan jodohnya merupakan hal yang tak lazim.
Salah satunya, datang dari pengakuan Adrian (bukan nama sebenarnya) melalui pesan ke redaksi tim timurkota.com.
Ia menceritakan kisahnya, dirinya menikah dengan istrinya berawal dari balik jeruji besi.
Adrian mengaku sempat ditahan karen kasus kecelakaan lalu lintas. Dirinya kemudian mendekam dibalik jeruji besi selama tiga bulan.
Dalam perkara tersebut, dirinya bertemu dengan seorang wanita yang setiap hari datang menjenguk bapaknya yang juga ditangkap atas kasus narkotika.
"Awalnya pas ketemu di dalam (lapas). Tak ada rasa sama sekali, dia kan anak pejabat. Datang dengan pakaian bagus, saya kerjaku cuman sopir kontrak perusahaan. Itupun setelah kecelakaan yang tewaska orang, saya otomatis dipecat," katanya.
Dirinya bahkan mengaku hanya bisa memandangi sesekali secara sembunyi-sembunyi ketika wanita cantik itu datang.
Setelah menjalani proses penahanan selama tiga bulan. Adrian dinyatakan bebas, sementara pejabat tersebut masih menjalani karena masa tahanan di satu tahun, enam bulan.
"Saya keluar dan ingin kembali ke pulau sulawesi karena perusahaan tempat saya bekerja memutus kontrak," jelasnya.
Namun niat untuk pulang kampung itu diurungkan. Penyebabnya Adrian bertemu dengan seorang saudaranya yang bekerja di salah satu rumah sakit di Kaltim.
"Saya diajaknya jadi driver. Dia sanggup biayai hidup dan kasih kamar kost. Setiap hari kerjaan saya mengantar bos yang juga masih sepupu ku, setelah antar ke warkop, nanti dipanggil kalau mau pulang kerja," ungkapnya.
Karena dirinya mengaku ingin lebih mandiri. Adrian memutuskan berhenti jadi driver dan mencari perusahaan yang butuh karyawan.
Dalam pencarian tersebut, Adrian kemudian berhasil diterima sebagai salah satu karyawan dengan posisi sebagai salah satu bagian pengawasan mekanik.
Adria merupakan Alumni SMK jurusak teknik mesin. Setelah berjalan waktu Adrian tiba-tiba dikagetkan setelah bertemu dengan wanita yang sering datang menjenguk di sel.
"Saya sapa, dia bilang kita yang kemarin di lapas sama bapaku. Saya bilang ia, dia rupanya ramah dan baik. Saya diajak ke warkop nongkrong sambil bahas bapaknya yang sudah tua namun belum taubat terlibat narkotika," ungkapnya.
Setelah itu, mereka kemudian makin sering bertemu hingga akhirnya menikah dan saat ini telah dikaruniai tiga orang anak.
