reporter editor muis pamungkas | herman kurniawan ![]() |
Anak kandung korban, Edar alias Kendor saat menjelaskan kronologi pembunuhan korban (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Polisi masih melakukan penyelidikan terkait dengan tewasnya, Hj Dahliah (54) warga Jl Ahmad Yani, Kota Watampone, Jumat (10/11/23) Pukul 08.00 Wita.
Hj Dahliah ditemukan tewas bersimbah darah oleh anaknya sendiri dengan luka tebasan parang dibeberapa bagian tubuhnya.
Berikut tim timurkota.com merangkum lima fakta terkait dengan kasus pembunuhan tersebut:
1. Tak Ada Indikasi Perampokan
Hasil penyelidikan pihak kepolisian resort Bone membantah adanya isu kasus pembunuhan tersebut disertai dengan aksi perampokan dari pelaku.
Dari olah TKP dilakukan polisi, tak ada ditemukan barang berharga milik korban raib. Beberapa barang berharga milik korban masih terpasang termasuk cincin, dan gelang emas.
Paur Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar SH mengatakan, pihaknya tak menemukan adanya bukti mengarah pada kasus perampokan.
"Belum ada bukti mengharah pada perampokan. Kami sementara masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus tersebut," ungkapnya.
2. Pelaku Diduga Tunggal
Dari hasil keterangan saksi, pelaku diduga kuat tunggal. Menurut keterangan saksi yang juga anak kandung korban, Edar Alias Kendor mengatakan dirinya sempat melihat pelaku saat hendak meninggalkan lokasi.
"Saya sempat ikut dikejar pelaku, dia tersangkut di tumpukan kardus makanya saya lolos," ungkap, Kendor.
3. Pelaku Mengendarai Sepeda Motor
Dari keterangan beberapa saksi, pelaku diketahui mengendarai sepeda motor. Hanya saja dalam kesaksiannya berbeda terkait jenis kendaraan.
Kendor mengaku melihat pelaku mengendarai motor smash warna hitam. Sementara seorang pengerja jalan mengaku melihat motor pelaku jenis matic.
4. Nama Anak Korban Ikut Diseret Netizen
Meski belum diketahui sumbernya, namun info terkait dengan keterlibatan Edar Alias Kendor beredar di media sosial.
Banyak yang menaruh curiga, Edar terlibat dalam kasus tersebut sebagai pelaku. Namun nyatanya, dari hasil penyelidikan belum ada mengarah ke anak korban.
5. Polisi Minta Hentikan Informasi Hoax
Kepolisian Resort Bone meminta kepada semua pihak untuk menghentikan informasi hoax terkait dengan kasus tersebut.
Paur Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar SH meminta agar tidak lagi menyebarkan informasi yang belum dipastikan kebenarannya.
"Kasihan keluarga korban, ketika misalnya informasi sudah beredar kemudian itu tidak benar," terangnya.