Iklan

Nilai Tak Serius Tuntaskan Kasus Penganiayaan, PMII Desak Kapolres Bone Dicopot

tim redaksi timurkotacom
Jumat, November 10, 2023 | 5:13 PM WIB Last Updated 2023-11-10T22:38:16Z

reporter                    editor
muis pamungkas  | herman kurniawan

Massa PMII Bone melakukan unjuk rasa di Mapolres Bone (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Pengurus cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bone mendesak agar Polda Sulsel mencopot Kapolres Bone, AKBP Arief Doddy Suryawan lantaran dinilai tak mampu menuntaskan kasus penganiayaan tiga kader PMII Bone. 

Seruan pencopotan itu menggema dalam unjuk rasa yang dilakukan ratusan kader PMII Bone di Mapolres Bone pada Jumat (10/11/23).

Dalam aksi tersebut, massa PMII mempertanyakan kinerja Kapolres Bone serta jajarannya dalam menyelesaikan kasus pengeroyokan terhadap tiga kadernya.

Ketua umum PMII Cabang Bone, Muhammad Akbar menyampaikan bahwa satu bulan kasus tersebut pihaknya percayakan kepada pihak Polres Bone untuk menuntaskan kasus tersebut. 

Namun nyatanya sampai saat ini baru satu orang pelaku tertangkap. Sementara terduga pelaku lain masih berkeliaran.

"Satu bulan lebih kasus kami ditangani pihak kepolisian namun sampai hari ini hanya satu pelaku yang ditangkap, kami kecewa terhadap kinerja kepolisian, untuk apa kami melapor jika nyatanya polisi tidak bisa menyelesaikan kasus kami," ungkap Muhammad Akbar.

Sementara, Ketua Kopri PC PMII Bone, Resky Nurmutmainnah dalam orasinya menyampaikan bahwa Kapolres Bone dinilai tidak becus dalam menangani kasus tersebut.

"Sepertinya kepolisian resort Bone tidak serius dalam menangani kasus ini karena melihat waktunya yang sudah terlalu lama namun hanya satu pelaku yang diamankan" tukas Resky Nurmutmainnah.

Aksi ratusan kader PMII tersebut diterima oleh Wakapolres Bone Kompol Sarifuddin, S.Sos,.M.Hum didampingi oleh Kanit Resum polres Bone.

Kompol Sarifuddin menyampaikan kepada massa aksi alasan ketidakhadiran Kapolres Bone saat ditanya mahasiswa.

"Kapolres Bone ada undangan ke Polda dan surat tugasnya sudah ditandatangani oleh provos" ucapnya.

Kemudian ia melanjutkan, bahwa berkas pelaku sudah dilimpahkan ke kejaksaan dan sisanya menunggu jawaban dari JPU.

"Berkas pelaku yang saat ini ditahan sudah di limpahkan ke kejaksaan dan sisanya kita menunggu apakah di P-21 atau dikembalikan untuk diperbaiki " tutup Wakapolres.

Berikut 5 Poin Tuntutan PMII yang Tertuang dalam Pernyataan Sikap:

1. Kapolres Bone turun dari jabatannya karena tidak becus dalam mengungkap kasus ini.

2. Segera menahan para pelaku penganiayaan bersama-sama secara terencana ini yang diduga kuat anggota HMI STIH.

3. Segera menahan ketua HMI STIH yang diduga menjadi dalang dari kasus penganiayaan terhadap tiga kader PMII Bone.

4. Menahan ketua HMI syariah IAIN Bone dan ketua panitia pelaksana pelantikan yang menjadi penanggung jawab kegiatan dimana kejadian ini bermula.

5. Apabila dalam jangka waktu 1×24 jam tuntutan diatas tidak terpenuhi, maka kami akan mendorong kasus ini agar dilimpahkan ke Polda sul-sel dan akan melakukan aksi intens untuk mendorong pencopotan Kapolres Bone.

Sebelumnya diberitakan, Tiga korban penganiayaan, Muh. Khairul Akbar(19) ketua PMII Komisariat IAIN Bone,Eva Saslia(18) Ketua Kopri PMII IAIN Bone dan Syawal Syaputra (19) Sekum PMII Komisariat IAIN Bone resmi membuat laporan polisi di Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bone.

Ketiga korban tersebut secara tiba-tiba diserang oleh Orang Tak Dikenal (OTK) saat menghadiri Pelantikan Pengurus HMI Komisariat Syariah IAIN Bone di GGI Bone.

Pasca insiden pemukulan, Muh Khairul Akbar didampingi beberapa anggota PMII IAIN Bone tampak mendatangi SPKT Polres Bone untuk membuat laporan sekaligus secara resmi menyerahkan perkara tersebut agar ditangani pihak kepolisian. 

"Kami berharap agar ini diproses secepat mungkin dan pelaku akan segera ditangkap. Kami khawatir kalau pelaku tidak cepat diamankan, akan terjadi aksi balasan apalagi saat ini sudah banyak sahabat mau bergerak, namun kami masih percaya pihak kepolisian," ungkap salah seorang anggota PMII di Mapolres Bone.

Salah seorang korban pengeroyokan, Muh Khairul Akbar kepada awak media menjelaskan bahwa pengeroyokan bermula setelah menghadiri Pelantikan HMI Komisariat Syariah IAIN Bone di GGI Bone.

"Saya bersama pengurus lainya menghadiri undangan Pelantikan HMI syariah IAIN Bone namu Selesai acara kemudian saya dipanggil keluar diparkiran untuk bercerita oleh pengurus HMI namun pas duduk kemudian saya langsung dipukul bersama ketua Kopri," terangnya.

Lebih lanjut ia menjelas setelah di keroyok bersama dua korban lainnya ia kemudian dibantu panitia pelaksana untuk pergi dari lokasi kejadian.

"Setelah saya keroyok oleh puluhan orang,kemudian saya dirangkul oleh Ketua Cabang HMI dan panitia dan dia menyuruh untuk pulang, akan tetapi pas naik motor masih kembali di pukul oleh beberapa orang." Tambahnya.

Selain melakukan aksi pemukulan, pelaku juga memberi pesan provokasi ke korban dengan menyebut bahwa para pelaku ini berasal dari salah satu Komisariat HMI di Kabupaten Bone.

"Pelaku langsung teriak silahkan cari saya di bersama seniormu di HMI Komisariat STIH. Ini diucapkan saat terjadi aksi pemukulan," tukas Sahrul.

Akibat aksi pemukulan pelaku, tiga korban mengalami luka lebam dan robek bagian dahi.



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Nilai Tak Serius Tuntaskan Kasus Penganiayaan, PMII Desak Kapolres Bone Dicopot

Jangan lupa ikuti kami di


Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }