Aktivis Mahasiswa, Muis mendorong agar pihak kepolisian turun tangan mengusut dugaan pemerkosaan terhadap anak SD (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Sejumlah kalangan angkat bicara terkait dengan dugaan tindak pemerkosaan yang dialami seorang pelajar SD sebut saja namanya Melati 8 tahun (bukan nama sebenarnya).
Salah satunya datang dari Aktivis Mahasiswa, Muis. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bone itu mendesak polisi turun tangan.
"Pihak kepolisian harus bergeral cepat, adapun terduga pelaku juga anak di bawah umur. Itu kan ada SOP penanganan anak yang berhadapan dengan hukum," ungkapnya.
Ia menyebut ada beberapa hal yang berpotensi terjadi jika polisi tak bergerak cepat dalam melakukan penanganan terkait kasus ini.
"Saya kira tidak mesti menunggu laporan resmi. Ini melibatkan anak, kemudian potensi lain bisa saja terjadi seperti pihak keluarga korban dan pelaku terlibat gesekan dan lain-lain," tukasnya.
Sebelumnya, Kasus tindak kekerasan seksual diduga dialami seorang siswi sebut saja namanya Melati 8 tahun (bukan nama sebenarnya) di salah satu desa di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Dua terduga pelaku juga masih di bawah umur. Seorang diketahui bahkan merupakan siswa SMP.
Kemudian terduga pelaku lain merupan teman sebaya korban yang juga merupakan siswa SD.
Kasus pertama kali ketahuan setelah korban mengeluhkan rasa sakit dan mengalami pendarahan di bagian sensitifnya.
Oleh kedua orang tuanya, korban kemudian dilarikan ke RSUD Tenriawaru Bone untuk mendapat perawatan medis pada Kamis (20/07/23) 21.00 Wita malam.
Menerima informasi adanya tindak kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur. Pihak UPT Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bone turun tangan.
"Ini baru pengakuan dari korban, kami melakukan asesmen dan hasilnya diduga terjadi pelecehan berupa pencabulan dan pelecehan seksual. Namun ini masih dugaan sementara dari pengakuan korban," tukasnya, Kepala UPT Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bone, Agung Rachmadi
Lebih lanjut, Agung mengatakan, korban mengeluhkan rasa sakit di alat vitalnya.
"Korban mengaku terjadi rasa sakit di alat vitalnya dan juga ada pendarahan hebat tadi malam pada visum awal. Buang air kecil jiga terasa pedis," sebutnya.
Saat ini, kata Agung, korban masih trauma dan disarankan untuk beristirahat.
Ditambahkannya, dari pengakuan korban, terduga pelaku merupakan teman sebaya korban dan juga siswa SMP.
"Saat ini kami fokus melakukan penjangkauan, asesmen, kemudian pendampingan psikolog, dan pengawalan secara resmi untuk melapor ke pihak kepolisian nantinya," tutup Agung.