Wiwink-Hukum, Senin 12 Juni 04:40 WIB
Konferensi Pers terkait kasus penemuan berankas narkoba jenis sabu di Kampus UNM Makassar |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Lapas Watampone tanggapi Terkait dengan penemuan Brankas berisi sabu yang ditemukan Anggota Direktorat Narkoba Polda Sulsel yang disebut salah seorang anggota jaringan ini merupakan Tahanan.
Mendapat laporan terkait dengan isu bahwa jaringan peredaran narkoba tersebut melibatkan tahanan.
Pihak lapas langsung melakukan pemeriksaan ternadap inisial yang disebut Kapolda Sulsel dalam konferensi pers terkait dengan kasus tersebut.
Humas Lapas Watampone, Azhar mengatakan, pihaknya sementara melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang disebut.
"Sementara kami lakukan pemeriksaan, jika terbukti maka akan dintidak sesuai dengan prosedur yang berlaku," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan melakukan konferensi pers terkait dengan penemuan brankas di Kampus UNM Parang Tambung, Kota Makassar, Minggu (11/06/23).
Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Setyo Boedi Moempoeni Harso.,SH.,M.Hum saat konferensi pers mengatakan, selain di Kampus UNM pihaknya juga mengungkap jaringan pengiriman sabu seberat 50 gram tujuannya kota Ternate Maluku Utara melalui lelaki TR yang berada di lapas Watampone Kabupaten Bone.
Pengakuan tersangka, SAH ini di TKP ketiga di Terminal cargo bandara Sultan Hasanuddin Maros
"Di dapatkan info dari interogasi SAH bahwa telah melakukan pengiriman sabu sebanyak lebih 50 gram dengan pengiriman tujuannya kota Ternate Maluku Utara melalui lelaki TR yang berada di lapas Watampone Kabupaten Bone," bunyi rilis yang diterima media ini.
Dikatakan Kapolda Sulsel, terdapat 4 TKP dalam pengungkapan ini, yang pertama di Jl Sultan Hasanuddin Gowa, kemudian di kampus UNM Parang tambung Jl.Mallengkeri Makassar, TKP ketiga di Terminal Cargo SAPX Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin Maros kemudian di Jalan Muhammad Tahir Perum Jongayya Indah Kota Makassar.
Kapolda Sulsel mengemukakan pula bahwa terdapat 6 tersangka, yakni SAH (32), S (25), MA(33),AG(34), M(36), RR(37).
Dalam press releasenya, Kapolda Sulsel juga menegaskan bahwa keseluruhan tersangka bukan merupakan alumni UNM Makassar, namun pernah kuliah di kampus UNM Parang Tambung di Fakultas Bahasa dan Sastra tetapi tidak selesai.
Adapun Kronologi kejadian, lanjutnya di TKP pertama Penyidik mendapatkan informasi adanya kurir narkoba sabu berinsal S kemudian dilakukan penangkapan di Jalan Sultan Hasanuddin Kabupaten Gowa.
Selanjutnya, dari hasil interogasi diketahui bahwa ia sering mengkonsumsi narkoba di kampus UNM Parang Tambung dan dari pengakuannya ini didapatkan informasi bahwa dirinya merupakan kurir narkoba sabu dari jaringan kampus.
Kemudian di TKP kedua, penyidik Ditresnarkoba Polda Sulsel membawa tersangka S ke kampus UNM Parang Tambung dan di kampus tersebut petugas kepolisian menemukan 4 orang sedang mengkonsumsi sabu dan ganja kemudian dilakukan penangkapan.
Mereka yang tertangkap yakni SAH, MAH, AG, dan M dan ditemukan pula barang bukti di lantai 1 di dalam ruangan, berupa 7 sachet plastik kristal bening narkoba jenis sabu dengan berat 4,7 gram, 1 Sachet plastik berisi ekstasi dengan berat 2,4 gram, ditemukan pula empat linting daun batang dan biji kering ganja berat 3,1 gram.
Selanjutnya ditemukan pula 1 brankas warna hitam dan alat hisap sabu atau bong, satu batang pirex kaca, 4 unit handphone Android
Kemudian, dari hasil interogasi terhadap lelaki SAH diketahui bahwa sabu dan ekstasi tersebut milik lelaki SN yang berada di rutan Jeneponto sedangkan ganja diperoleh dari salah seorang mahasiswa UNM yang belum diketahui identitas dan dalam penyelidikan.
Kemudian di TKP 4 di Perumahan Jongaya indah Makassar, diketahui sebelum tersangka SAH ini ditangkap, ia menyimpan barang bukti sabu yang disimpan di dalam brankas 700 gram sedangkan narkotika ekstasi yang disimpan di berangkas sebanyak kurang lebih 400 butir
Kemudian pengembangan terhadap tersangka RR diketahui bahwa sabu dan ekstasi berasal dari seseorang yang tidak dikenal namanya namun hanya mengetahui bahwa orang tersebut adalah teman lelaki SAH yang disembunyikan.
Dimana lelaki RR menyimpan narkotika sabu dan ekstasi tersebut di kamar rumahnya di Jl. Muhammad Tahir dan ditemukan pula 20 sachet sabu dengan berat kurang lebih 73,6 gram dua sachet plastik berisi 10 butir tablet ekstasi dan satu unit handphone.