Iklan

Inilah Identitas Pemilik Diduga Ladang Ganja yang Digerebek Polisi di Bontocani

timurkota.com_official
Rabu, Februari 15, 2023 | 2:54 PM WIB Last Updated 2023-02-15T07:58:54Z

Wiwink-Hukum, Rabu 15 Februari 04:40 WIB

Ilustrasi ladang Ganja


TIMURKOTA.COM, BONE- Tim Khusus Polda Sulawesi Selatan melakukan penggerebakan diduga ladang ganja di Dusun Bohonglangi, Desa Bontojai, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Rabu (15/02/23) siang.

Tim Polda Sulsel bersenjata lengkap mendatangi lokasi yang berada di lereng gunung jauh dari pemukiman warga. Menurut informasi, pemilik ladang Ganja tersebut berimisi, RA (45) merupakan pendatang.

Sebelum digerebek, RA pernah diusir oleh warga bersama dengan pemerintah setempat. Namun belakangan karena ada tokoh masyarakat menjamin hingga akhirnya dibiarkan tetap tinggal.

"Pemiliknya ini tidak pernah lama kalau datang. Dia biasa sebulan sekali, setelah itu kalau pergi lagi. Info saya dengar-dengar dia orang Kolaka, Sulawesi Tenggara," ungkap seorang pemerintah desa setempat yang enggan namanya dimediakan.

Warga tersebut melanjutkan, saat ini tim Polda bersama dengan pemerintah desa masih berada di lokasi. Namun letak ladang tersebut berada di lereng gunung dan tak ada jaringan selular.

"Tak ada jaringan di sana, paling nanti baru bisa dihubungi kalau sudah pulang dari lokasi," ungkapnya.

Kepala Desa Bontojai, Andi Alimuddin yang dikonfirmasi terkait penggerebekan di wilayahnya hingga saat ini belum berhasil. 

Nomor ponselnya tak aktif, menurut info Kades masih berada di lokasi bersama dengan tim Polda Sulsel.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Inilah Identitas Pemilik Diduga Ladang Ganja yang Digerebek Polisi di Bontocani

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan