Wiwink-Hukum, Sabtu 19 November 12:23 WIB
Foto ilustrasi |
TIMURKOTA.COM, SAMARINDA- Kepolisian Resort Kota Samarinda mengungkap dugaan kasus bunu diri yang melibatkan seorang pria MD (47) bersama anaknya yang baru berusia enam tahun.
Dalam keterangan polisi diperoleh, motip bunuh diri tersebut diduga dilatar belakangi faktor sakit hati. Dimana korban diduga cerat oleh istri yang juga merupakan ibu kandung dari anaknya yang juga ikut mengakihiri hidupnya.
Kedua korban ditemukan oleh saksi yang merupakan warga setempat dalam keadaan tewas tergantung di dalam rumahnya.
Saksi yang kaget kemudian lari meminta pertolongan kepada sejumlah warga. Selanjutnya, informasi yang menggemparkan tersebut kemudian dilaporkan ke pemerintah desa dan pihak kepolisian setempat.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena kepada awak media mengatakan, kedua korban ditemukan meninggal di dalam kamar rumahnya.
"Kedua korban ditemukan tergantung di salah satu kamar di rumah di Samarinda Seberang dalam kondisi meninggal dunia," ujar
Insiden tersebut terjadi di Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda pada Kamis (17/11). MD sebelumnya membawa kabur anaknya dari istrinya sebelum ditemukan tewas tergantung.
"Iya anaknya ini dibawa kabur sama bapaknya, dan sudah sepuluh hari menghilang sebelum akhirnya ditemukan tergantung," terangnya.
Andika menuturkan istri korban berinisial WA mengaku mendapat pesan WhatsApp dari korban sebelum ditemukan tewas tergantung. Dalam pesan tersebut MD mengancam akan mengakhiri hidupnya bersama anaknya jika digugat cerai.
"Korban mengirim pesan melalui Whatsapp yang isinya, apabila menggugat cerai akan bunuh diri bersama anak," ungkapnya.
Andika mengaku pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Polisi telah mengamankan barang bukti di lokasi berupa tali nilon dan handphone milik korban.
"Masih kita dalami, barang bukti juga sudah kita amankan, termasuk saksi-saksi dan istri korban," pungkasnya.