Wiwink-Daerah, Selasa 29 November 03:44 WIB
Kapolres Bone, AKBP Ardiansyah SIk, M.Si |
TIMURKOTA.COM, BONE- Sejumlah warga meresahkan adanya isu money politic alias politik uang yang berhembus kencang jelang Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu (PAW) di Desa Lappa Upang, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Menurut info dari berbagai sumber, isu money politic ini muncul setelah adanya beberapa warga mendapat informasi bahwa Pilkades PAW ini bukan hanya murni kepentingan kepala desa semata.
Ada dugaan keterlibatan pihak lain yang punya kepentingan pada Pileg 2024 mendatang. Warga Upang merasa khawatir jangan sampai pesta demokrasi yang selama ini terbangun dengan baik akan ternodai dengan isu permainan politik uang.
"Sebagai warga kami minta dikawal, karena yang memilih hanya mereka perangkat desa. Kemudian ada tokoh perwakilan masyarakat. Jadi sangat rawan bermain uang." Ungkap seorang warga, Sultan.
Ia melanjutkan, saat ini ada kabar berhembus bahwa salah satu kandidat telah membagikan uang. Dirinya pun berharap agar pihak kepolisian turun ke lokasi mengusut tuntas hal tersebut.
"Kami tak mau keutuhan keluarga dan nama baik desa yang selama ini terjaga dalam setiap pemilihan disusupi politik uang. Selama ini kami dikenal sebagai desa yang anti permainan politik kotor," lanjut dia.
Menanggapi isu money tersebut aktivis Mahasiswa, Muis mengatakan, solusi terbaik adalah mulai saat ini warga bersama dengan pihak kepolisian berkoordinasi meningkatkan pengamanan.
"Apalagi ini kan yang memilih hanya perwakilan. Pengawasannya juga akan lebih mudah. Untuk masyarakat hati-hati, siapapun terlibat money politik baik yang menerima ataupun pihak memberi pasti ditindak. Kami akan kawal jika memang ada politik uang di sana," ungkap mantan Ketua PMII Komisariat STIA Prima ini.
Muis melanjutkan, kepada tiga calon yang akan bertarung. Mestinya bersaing secara sehat. Tak perlu ada permainan politik uang, karena ini akan menjadi masalah baru di tengah warga.
"Ini masalah, kalau dari oknum calon sendiri mengajari warganya politik uang. Niscaya ke depan akan menjadi bom waktu. Ketika akan ada pesta demokrasi tentu warga menunggu pemberian itu baru memilh. Dan ini akan menjadi tradisi buruk yang tumbuh di masyarakat," imbuhnya.
Muis juga menyampaikan, kepada seluruh perwakilan masyarakat di Desa Upang untuk menyadari bahwa ketika ada calon yang terlalu berambisi.
Bahkan sampai membagikan uang demi meraih kemenangan, maka dapat dipastikan ia punya tujuan tertentu bukan murni ingin jadi Kades.
"Bisa jadi ada sumber daya alam di desa mereka mau kuasai setelah terpilih. Atau ada kepentingan Pileg, ada orang di belakangnya ingin jadi legislator dan butuh suara di desa. Semua bisa terjadi dalam politik, yang paling terpenting pilih pemimpin sesuai hati nurani dan potensi dimiliki, jangan karena uang," terang dia.
Terkait Money Politik pada Pilkades, Kepala Kepolisian Resort Bone, AKBP Ardiansyah SIK M.Si dalam beberapa kesempatan memastikan semua pelaku yang terlibat akan ditindak dengan tegas.
"Buat panitia dan calon, serta pihak lain. Hati-hati, kalau ada kegaduhan atau politik uang dan tindakan lain yang merusak pesta demokrasi di desa, kami akan bertindak," ungkapnya dalam rapat bersama unsur Forkopimda di Kantor Bupati Bone.
Untuk PAW di Desa Lappa Uppang, Polres Bone akan mengerahkan tim gabungan melakukan pemantauan. Termasuk patroli guna mengantisipasi permainan politik uang dan tindakan lain oleh oknum tertentu yang berpotensi merusak Pilkades damai yang tengah diusung.
Sekadar di ketahui Pilades Antar Waktu di Lappa Upang akan dilangsungkan pada Kamis 1 Desember 2022. Dalam pemilihan ini ada tiga calon masing-masing, calon nomor urut, 1. Achmadi R Amd Kom S.Sos,.MSI, kemudian kandidat nomor, 2. Harmina S.Pd, serta nomor 3. Junaedi.