Iklan

Krisis Pemain Landa PSM Jelang Lawan Persis Solo, 6 Pilar Utama Bakal Absen

timurkota.com_official
Sabtu, September 17, 2022 | 9:43 AM WIB Last Updated 2022-09-17T02:43:29Z

Wiwink-Bola, Sabtu 17 September 2022 09:38 WIB

Tim PSM Makassar


TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Pasukan Ramang dirundung masalah jelang menghadapi Persis Solo pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2022.


Tercatat enam pemain hampir dipastikan akan sulit diturunkan saat PSM Makassar saat lawan Persis Solo. Enam pemain tersebut masing, Agung Mannan dan Wiljan Pluim akibat sanksi dan akumulasi kartu.

Sementara itu Yakob Sayuri dan Agung Mannan diragukan kebugarannya setelah bermain bersama timnas pada 27 September 2022. Mereka hanya istirahat satu hari kemudian kembali merumput bersama PSM.

Kemudian dua pemain lain adalah, Everton Nascimento dan Abdul Rahman Sulaeman keduanya mengalami cedera dan sementara dalam tahap pemulihan.

5 Pemain Lokal Tampil Menggila di Liga 1 2022

Jeda BRI Liga 1 2022 dalam rangka agenda FIFA Matchday buat Timnas Indonesia dimanfaatkan semua tim untuk mengistirahatkan pemain sembari melakukan evaluasi atas capaian hingga pekan ke-10.

Selain beberapa pemain yang terancam didepak timnya. Ada pula beberapa pemain lokal muda malah tampil luar biasa hingga menyita perhatian pecinta bola tahan air.

Hingga pekan ke-10, BRI Liga 1 2022 tak ada lagi nama mantan striker timnas seperti, Ferdinan Sinaga, Cristian Gonzales, hingga Zulham Zamrun, atau Titus Bonai dan Parick Wanggai.

Nama-nama di atas perlahan mulai tenggelam seiring dengan munculnya pemain-pemain muda yang memiliki semangat juang.


Berikut daftar nama pemain lokal yang tampil mengejutkan di BRI Liga 1 2022 hingga pekan ke-10.

1. Riyan Ardiansiyah


Ia merupakan, pemain lokal pertama yang berhasil mencetak Hattrick di kompetisi Liga 1 2022/2023.

Nama Riyan Ardiansyah menjadi perbincangan usai dirinya membawa PSIS Semarang mengalahkan Persikabo 1973 dengan skor 3-2, Jumat (9/9).

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Jatidiri tersebut, Riyan mampu mencetak Hattrick atau tiga gol untuk kemenangan Laskar Mahesa Jenar.

Riyan mampu mencetak gol pertamanya di menit ke-15. Tak sampai tiga menit berselang, ia mampu menambah koleksi golnya di laga tersebut menjadi dua gol.

Persikabo 1973 pun sempat memperkecil kedudukan menjadi 2-1 lewat gol tandukan Yandi Sofyan di menit ke-42. Gol-gol ini lantas menutup paruh pertama.

Di babak kedua, Riyan pun melengkapi penampilan gemilangnya di laga ini dengan mencetak Hattrick atau gol ketiganya di menit ke-53.

Riyan Ardiansyah di menit 89 mencatatkan namanya di papan skor yang membuat PSIS berhasil mengalahkan Arema FC dengan skor 3-2. 

Hattrick-nya tersebut seakan memastikan kemenangan PSIS, kendati Persikabo 1973 mampu memperkecil kedudukan kembali di menit-menit akhir lewat Agung Mulyadi.

Berkat Hattrick-nya tersebut, nama Riyan pun menjadi perbincangan. Pasalnya, ia menjadi pemain lokal pertama yang mencetak Hattrick di Liga 1 2022/2023.

Riyan Ardiansyah merupakan pesepak bola asal Pati yang lahir pada 14 Mei 1996 silam. Ia sendiri merupakan bek kanan yang bermain bagi PSIS Semarang.

Karier Riyan sendiri bermula dimulai dari level junior, yakni saat dirinya bermain untuk PPLP Jawa Tengah pada rentang waktu 2011 hingga 2013.

Usai bermain untuk PPLP Jawa Tengah, Riyan kemudian bergabung Persab Brebes pada 2013, sebelum akhirnya kembali ke kampung halamannya, Pati, untuk membela Persipa Pati pada 2015.

Sesudah menimba ilmu di level junior tersebut, Riyan kemudian mengambil keputusan bermain di kancah profesional, di mana ia bergabung PS Bengkulu pada 2017.

Di PS Bengkulu, Riyan hanya bertahan satu musim saja dan mencatatkan 14 penampilan. Lalu usai membela Badak Sumatera Ksatria Tobo Kito, ia bergabung Persiwa Wamena pada 2018.

Di Persiwa pun kariernya tak bertahan lama. Tercatat, Riyan hanya memainkan 13 pertandingan saja selama satu musim.

Hingga akhirnya, Riyan memutuskan kembali ke Pulau Jawa dan bergabung dengan tim PSIS Semarang pada 2019.

Di klub berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini, Riyan bertahan cukup lama. Maklum saja, ia menjadi andalan bagi PSIS di kompetisi yang diikuti.

Selama memperkuat PSIS Semarang, Riyan telah mencatatkan 40 penampilan dengan sumbangan lima gol dan empat assist.

Di luar lapangan, Riyan sendiri merupakan mahasiswa lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Ia lulus pada 2020 dengan gelar sarjana S1 Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Selain itu, Riyan tak pernah lupa asal usulnya sama sekali. Meski masih aktif bermain, ia membangun Sekolah Sepak Bola (SSB) di kampung halamannya, Pati.

SSB tersebut bernama SSB Merpati Putra Karaban, yang ia bangun usai berkonsultasi dengan Joko Ribowo, eks penjaga gawang PSIS Semarang.

SSB Merpati Putra Karaban dibangun oleh Riyan atas dasar keprihatinan kepada anak-anak di kampungnya yang memiliki potensi besar, namun tak punya wadah mengembangkan diri.

Bahkan SSB bentukannya itu tak mematok harga mahal. Diketahui, Riyan hanya mematok harga 2 ribu rupiah saja untuk setiap pertemuan.

2. Nur Hardianto (Borneo FC).


Penyerang Borneo FC, Ahmad Nur Hardianto menunjukkan penampilan impresif di pekan pertama Liga 1 Indonesia di laga perdana.

Pemain akademi Persela Lamongan itu berhasil mencetak dua gol di pekan pertama Liga 1 Indonesia musim 2022/2023 kala menghadapi Arema.

Alhasil, berkat dua gol Ahmad Nur Hardianto dan satu gol telat Muhammad Sihran, laga Borneo FC vs Arema FC ditutup dengan skor 3-0 untuk kemenangan Pesut Etam di Stadion Segiri, Samarinda.

Ahmad Nur Hardianto memulai karier sepak bola di tanah kelahirannya.

Dia bermain dengan posisi sebagai penyerang sejak awal kariernya.

Mengandalkan kaki kanan, pemain itu bisa bermain di posisi sayap kanan dan penyerang tengah.

Dia memulai debutnya di Persela Lamongan pada musim 2016/2017, bermain 7 kali dan mencetak 1 gol dalam prosesnya.

Untuk SIngo Edan, dia dimainkan sebanyak 30 kali dan mencetak 8 gol.

Kariernya tidak begitu bagus ketika di Bhayangkara FC karena tidak adanya kompetisi di tengah Covid-19.

Di Bhayangkara FC selama periode 2020/2021, dia tak dapat menit bermain karena tidak adanya kompetisi.

Setelahnya, dia tampil untuk Persita Tangerang di musim 2021/2022, memainkan 27 laga dan mencetak 5 gol dalam prosesnya.

Ahmad Nur Hardianto baru didatangkan ke Borneo FC pada musim 2022/2023.

Catatan transfermarkt, dia menandatangani kontrak dengan klub Kalimantan itu pada 1 Mei 2022 lalu.

Ahmad Hardianto didatangkan dari Persita Tangerang dengan status bebas transfer.

3. Dimas Drajad


Pemain 25 tahun itu tampil ganas saat pekan kedua Liga 1. 

Dimas Drajad bantu Persikabo kalahkan tuan rumah Dewa United dengan skor 3-1. Dua gol tim Laskar Padjajaran dilesakan jebolan Depottivo Indonesia itu pada menit ke-3 dan 42. 

Melihat penampilan Dimas Drajad saat ini, pelatih Persikabo, Djanur menyatakan anak asuhnya itu memang layak masuk Timnas Indonesia. Sejak musim lalu, tidak ada striker lokal yang tampil apik. 

Menurut Djanur, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong wajib memanggil Dimas Drajad untuk FIFA match day terdekat, ataupun di Piala Asia 2023. 

"Dimas saya pikir dia sangat pantas jadi pilihan utama di timnas Indonesia. Karena dia profesional di latihan dan dia tunjukan di lapangan,  masih sangat produktif di Liga 1," kata Djanur. 

Torehan dua gol Dimas Drajad mengantarkannya masuk jajaran topslor sementara Liga 1. Dia hanya terpaut satu gol dari striker lokal lainnya yakni Ahmad Nur Hardianto dari Borneo FC yang telah cetak tiga gol. 

Musim lalu, Dimas Drajad jadi pemain lokal (tidak terhitung naturalisasi) paling subur di Liga 1.

Pemain asal Gresik, Jawa Timur itu cetak 11 gol dari 31 pertandingan atau hanya kalah dari pemain naturalisasi Ilija Spasojevic yang cetak 23 gol di Liga 1 musim lalu

Penampilan apik Dimas Drajad musim lalu di Liga 1 pun sudah dapat hadiah dengan panggilan untuk laga uji coba Timnas Indonesia vs Bangladesh. 

Dia bahkan turut dibawa Shin Tae-yong ke Kualifikasi Piala Asia 2023. 

Pada Kualifikasi Piala Asia 2023, Dimas bermain dalam tiga pertandingan dan cetak satu gol. 

Eks Timnas U-19 itu turut bantu skuad Garuda lolos ke putaran final Piala Asia tahun depan. 

Timnas Indonesia Jajal Curacao, Tim Antah-berantah dengan Pemain Kelas Eropa

Jika terus tampil konsisten, peluang eks Gresik United itu untuk terus dipanggil Shin Tae-yong terbuka lebar. Apalagi, juru taktik asal Korea Selatan itu memang butuh pemain depan yang ganas. 

Sementara itu, Dimas Drajad persembahkan dua golnya ke gawang Dewa United untuk putri pertamanya yang baru lahir pertengahan Juni lalu. Dia mengucap syukur bisa buka keran gol musim ini. 

Kesempatan atau menit bermain Dimas Drajat di Persikabo memang lebih banyak dibanding striker lokal di Liga 1 lainnya. Dia beruntung karena pelatih Djajang Nurjaman menduetkannya dengan striker asing.

4. Ramadhan Sananta


Pemain berusia 19 tahun ini merupakan bomber muda PSM Makssar yang dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia senior.

Sebelum ke timnas, Ramadhan telah mencetak tiga gol bersama dengan PSM Makassar di kompetisi domestik.

Ramadhan Sananta didatangkan PSM dari Persikabo awal musim ini. Awalnya dia sempat diragukan bakal tampil tokcer bersama klub berjuluk Juku Eja itu.

Tapi Ramadhan Sananta membuktikannya dengan statistik. Sejauh ini dia sudah mencetak tiga gol dari enam penampilannya.

Pemuda berusia 19 tahun mulai jadi buah bibir setelah mencetak 2 gol ke gawang Persib Bandung. Kontribusinya sekaligus membawa PSM menang 5-1, Senin (29/8/2022).

Total saat ini Ramadhan Sananta sudah melepaskan 11 tembakan dengan 9 di antaranya on target. 

Dia mulai mendalami dunia sepak bola dengan masuk sekolah sepak bola (SSB) bernama PPLP Riau. Dia menimba ilmu di sana sejak tamat sekolah menengah pertama (SMP).

Ramadhan Sananta kemudian mendapat kesempatan bermain di klub sepak bola profesional. 

Namun, PSM Makassar bukan klub profesional pertama yang dibela pemain asal Kepulauan Riau ini.

Sebelum berlabuh ke PSM Makassar, Ramadhan Sananta membela Persikabo 1973. 

Dia pun turut melakoni beberapa laga bersama Persikabo 1973 di sejumlah kompetisi.

5. Yakob Sayuri


Dari deretan pemain yang tampil menggila bersama klubnya di Liga 1 2022 terdapat nama, Yakob Sayuri. Pemain bernomor punggung 22 itu telah mencetak empat gol buat PSM Makassar.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memanggil pemain andalan PSM Makassar Yakob Sayuri untuk berlaga di FIFA Matchday kontra Curacao.

Pemanggilan Yakob Sayuri oleh Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia di FIFA Matchday tidak lepas dari performa gemilangnya di BRI Liga 1 bersama PSM Makassar.

Bagi sebagian penggemar sepak bola Indonesia, nama Yakob Sayuri mungkin terbilang baru di kancah sepak bola Indonesia bersama PSM Makassar.

Berposisi sebagai winger, Yakob Sayuri merupakan pemain kelahiran Yapen pada 22 September 1997 yang kini berusia 24 tahun.

Bukan tanpa alasan mengapa banyak pihak tak terlalu mengenal Yakob, mengingat karier sepak bolanya dibangun tidak melalui akademi.

Pada 2017, Yakob baru memulai karier profesionalnya bersama klub kasta ketiga Liga Indonesia, Persewar Waropen dan saat itulah perjalanannya dimulai.

Kualitas bermain Yakob ditemukan oleh legenda Persipura Jayapura, Edouard Ivakdalam yang saat itu ditunjuk sebagai pelatih Persewar Waropen.

Tak lama setelah itu Yakob pindah ke Persemi Mimika di awal tahun 2018, sebelum akhirnya kembali ke Persewar pada Juni tahun tersebut.

Hingga pada 2019, penampilannya mencuri perhatian Barito Putera dan sempat dipanggil memperkuat timnas Indonesia U-23 pada 2020.

Yakob kemudian 'hijrah' ke PSM Makassar pada 2020, dan dari sinilah kariernya mulai menanjak khususnya di musim 2022-2023. Yakob tercatat sudah menorehkan 58 penampilan dengan 15 gol dan 9 assist.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Krisis Pemain Landa PSM Jelang Lawan Persis Solo, 6 Pilar Utama Bakal Absen

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan