Wiwink-Hukum Kamis 3 Maret 2022 09: 52 WIB
Ilustrasi tersangka pembunuhan
TIMURKOTA.COM- Entah apa yang terlintas di pikiran dua orang santri berinisial HR dan AA. Mereka melakukan tindak penganiayaan menggunakan benda tumbul hingga menyebabkan ustaz meninggal dunia akibat mengalami pendarahan pada bagian kepala.
Dua pelaku yang merupakan anak di bawah umur menerangkan, alasan melakukan penganiayaan karena sang ustaz kerap menyita Handphone (HP) miliknya ketika jam pelajaran berlangsung.
Dalam rekonstruksi yang digelar penyidik Satreskrim Polres Kutai Kartanegara, keduanya memperagakan caranya menganiaya Ustaz Eko Hadi Prasetya pada Rabu (02/03/22).
Ada 28 adegan yang diperagakan AA dan HR, mulai dari keduanya menyusun rencana hingga melakukan penganiayaan terhadap korban.
Kronologi penganiayaan itu bermula ketika AA dan HR mendatangi korban seusai salat subuh. Saat menghadang korban, kedua santri itu sudah membekali dirinya dengan balok kayu, serta wajah yang tertutup topeng.
AA dan HR lalu meminta korban untuk mengembalikan HP mereka.
Korban menolak, hingga keduanya naik pitam dengan menghantamkan kayu balok ke arah kepala korban berkali-kali.
Korban yang ditemukan dalam keadaan kritis sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi meninggal dunia seusai mengalami pendarahan hebat akibat luka sobek di bagian kepalanya.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Samarinda Iptu Teguh Wibowo menyebutkan ada penambahan 6 adegan pada rekonstruksi atau reka ulang adegan kali ini.
"Rekonstrukri dilakukan sebagai upaya untuk melengkapi data penyidik," terangnya.
Saat melakoni reka adegan, kedua pelaku tampak mempersiapkan diri dengan dua buah balok kayu.
Selanjutnya AA menutupi wajah dengan topeng monyet, sedangkan HR menutupi wajahnya menggunakan jaket. Kegiatan tersebut terjadi pada adegan ke-16. Pada adegan ke 17, 18 dan 19, tampak kedua pelaku yang menghadang korban