Iklan

Tak Mampu Bayar Sewa Ambulans Rp700 Ribu. Pria Bonceng Jenazah Anaknya dari Bone ke Sinjai

timurkota.com_official
Senin, Januari 31, 2022 | 10:36 PM WIB Last Updated 2022-02-01T06:56:14Z

 Wiwink-Peristiwa, Senin 31 Januari 2022 22:36 WIB

Ilustrasi jenazah bayi dibonceng orang tua


TIMURKOTA.COM, BONE- Lantaran tak mampu membayar sewa ambulans sebesar Rp700 ribu. Asdar harus membonceng jenazah bayinya dari Rumah Sakit Datu Pancaitana, Kabupaten Bone ke Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.


Menurut pengakuan Asdar, dirinya hanya memiliki uang sebesar Rp600 ribu. Sementara sewa ambulans dipatok Rp700 ribu. Ia bahkan sempat memohon kepada pihak rumah sakit agar diberi kompensasi namun tak direspon.

Karena kondisi bayi sudah meninggal dan secepatnya harus dikebumikan. Ia kemudian memutuskan untuk mengangkut menggunakan sepeda motor sampai di kampung halamannya.

Asdar yang mengaku hanya sebagai buruh lepas kesulitan keuangan apalagi sejak anaknya sakit, ia tak aktif bekerja sehingga pemasukan tak ada sama sekali.

"Memang tidak mau diberi. Kami sudah minta agar diberi kebijakan karena saat itu uang yang saya pegang betul-betul hanya Rp600 ribu. Namun permintaan itu tidak dikabulkan, hingga saya putuskan gunakan motor saya," katanya menjelaskan.

Sementara itu pihak Rumah Sakit Pancaitana mengklaim hal itu terjadi akibat terjadinya kesalahfahaman antara sopir ambulans dengan pihak manajemen rumah sakit.

"Harusnya cepat dikomunikasikan, antara sopir dan manajemen rumah sakit." Kata, Fahruddin bagian administrasi RS Pancaitana.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tak Mampu Bayar Sewa Ambulans Rp700 Ribu. Pria Bonceng Jenazah Anaknya dari Bone ke Sinjai

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan