Iklan

HMJ-Manajemen FEB Unismuh Makassar Kecam Kasus Drop-Out 3 Mahasiswa Universitas Lancang Kuning Riau

timurkota.com_official
Senin, Februari 22, 2021 | 3:30 PM WIB Last Updated 2021-02-22T13:37:06Z

Muh. Agung Paturungi ketua Umum HMJ-Manajemen FEB Unismuh Makassar (foto: Istimewa)

TIMURKOTA.COM, MAKASSAR-

Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJ-M) FEB Unismuh Makassar mengecam keputusan Rektor Universitas Lancang Kuning Riau (UNILAK) melakukan Drop-Out (DO) terhadap 3 mahasiswanya

Melalui surat keputusan Rektor Universitas Lancang Kuning Riau (UNILAK) nomor 028,029, dan 030/Unilak/Km/2021 dengan pernyataan mengeluarkan Drop-Out (DO) mahasiswanya dengan beberapa pasal yang dianggap melanggar kode etik kampus Unilak.

Muh. Agung Paturungi selaku ketua Umum HMJ-Manajemen FEB Unismuh Makassar periode 2020-2021 mengatakan, kami di Internal HMJ-Manajemen Unismuh mengecam tindakan rektor Drop Out mahasiswa Universitas Lancang Kuning (UNILAK).

Sikap anti demokrasi dan anti kritik masih diterapkan dalam pengambilan keputusan para pimpinan birokrasi kampus di negeri ini. Apa yang terjadi di Universitas Lancang Kuning (UNILAK) merupakan bukti pemberangusan kebebasan akademik dan penyusutan ruang kebebasan sipil di lingkungan kampus.

Rektor UNILAK harus meninjau kembali apa yang menjadi keputusannya dalam memberhentikan mahasiswanya. Karena, ini menyangkut potret demokrasi kita kedepan. Perguruan tinggi yang notabenenya mendidik untuk mencerdaskan anak bangsa tidak akan pernah tercapai jika masih terjadi hal-hal seperti ini di negara hukum dan berdaulat ini.


***

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • HMJ-Manajemen FEB Unismuh Makassar Kecam Kasus Drop-Out 3 Mahasiswa Universitas Lancang Kuning Riau

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan