Jusuf Manggabarani |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR-
Jusuf Manggabarani adalah perwira tinggi Polri yang sejak 6 Januari 2010 hingga 1 Maret 2011 menjabat Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia mendampingi Jenderal Timur Pradopo.
Jusuf lahir di Gowa pada 11 Februari 1953 silam dari pasangan Manggabarani dan Andi Mani Intan. Jusuf merupakan lulusan Akabri tahun 1975.
Itulah sekilas profil Jusuf Manggabarani yang diketahui merupakan salah satu putra terbaik Sulsel yang pernah memimpin Insitusi Polri.
Namun tentunya bukan itu yang akan menjadi fokus pembahasan. Melainkan pengakuan seorang ajudan Jusuf ketika meladeni preman yang mengamuk di Palopo.
Kisahnya bermula, ketika seorang preman yang paling disegani di Kota Palopo berusaha menyerang Jusuf dengan senjata rakitan jenis papporo.
"Terserah kamu mau tembak bagian mana yang enak-enak," tantangnya.
"Jangan komandan," ujar anak buah Jusuf.
"Ah, kau nonton saja," tegasnya.
Dengan senjata rakitan Pa’Poro yang memiliki jarak tembak maksimum 45 meter, Sukri lantas siap melepaskan timah panas ke arahnya. Setelah semua siap, suasana seketika berubah menjadi hening dan menegangkan.
"Isi pelurumu sebanyak-banyaknya! Pilih yang besar-besar agar mantap nembaknya," ucapnya menantang.
Terdengar beberapa kali tembakan yang diarahkan kepada Jusuf. Ternyata timah panas itu berguguran di depan Jusuf. Anak buahnya merasa terheran dengan kejadian ajaib di depan mata.
"Pelurunya jatuh tuh. Sekarang giliran saya ya," kata Jusuf membuat lutut Sukri gemetar.
Dipercaya Memiliki Ilmu Kebal
Sejak saat itu, Jusuf dipercaya memiliki ilmu kebal. Sang atasan juga penasaran dengan kemampuan unik Jusuf.
"Saya dengar kamu ada ilmu tirai?" tanya sang Kapolda saat itu.
"Ah, itu ilmu naksir jarak saja komandan. Kalau mata kurang jelas itu sudah 60 meter. Saya suruh dia berdiri di jarak 60 meter. Saya mundur sedikit, maka aman," terangnya.
Mendengar hal itu, atasan Jusuf langsung tertawa. Seorang Wakapolda nampak santai saat meladeni preman kampung.
Makin Dipercaya, Karier Moncer
Setelah kejadian itu, karier Jusuf diketahui semakin menanjak. Ia sempat menjadi Dansat Brimob. Tak hanya itu, ia kemudian dipercaya menjadi Kapolda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sulsel.
Setelahnya, ia lantas menjabat sebagai Kadiv Propam dan Irwasum. Jusuf sendiri merupakan jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1975. Sebelum pensiun, ia menjabat sebagai Wakapolri.
(merdeka.com/timurkota.com)