Ketua Umum Forum Peduli Keluarga Harapan (F-PKH), Andi Tansi.
TIMURKOTA.COM, BONE-
Adanya dugaan permainan yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab dalam pendistribusian Sembako ditanggapi, Ketua Umum Forum Peduli Keluarga Harapan (F-PKH), Andi Tansi.
Salah satu poin yang menjadi sorotan, Mantan Ketua Umum PMII Sulawesi Selatan dan Barat ini adalah waktu penyaluran yang molor.
Menurutnya, bantuan semestinya paling lambat tanggal 10 sudah tersalurkan. Mengingat bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat khususnya penerima.
"Yang pertama bantuan sembako/BPNT semestinya disalurkan paling lambat di tanggal 10 tiap bulannya. Namun banyak kecamatan sampai hari ini belum disalurkan akibat permainan para mafia distributor." katanya kepada awak media di Sekertariat F-PKH Jl. Andalas Kab Bone. Minggu, 18 Oktober 2020.
Kemudian poin ke dua kata dia yang tak kalah pentingnya yakni sistem penyaluran bantuan yang langsung disalurkan tiga bulan.
"Yang kedua adalah bantuan sembako berupa beras yang semestinya diterima tiap bulan oleh KPM PKH sebanyak 15 kg, selama tiga bulan namun karena sistem pendistribusian yang dilakukan oleh pihak ketiga yakni DNR sampai hari ini juga mengalami persolan, karena langsung disalurkan tiga bulan," tandasnya lagi.
Ada beberapa kecamatan kata, Tansi pendistribusian tidak maksimal lantaran tidak mematuhi petunjuk juknis atau pedoman yang telah ditetapkan Kementrian Sosial RI.
"Begitupun beberapa kecamatan program BPNT/Sembako Akhirnya sekali jalan beras ditumpuk ke masyarakat yang mengakibatkan masyarakat kurang menerima manfaatnya bahkan banyak yang langsung menjualnya akibat penumpukan bantuan yang tidak sesuai dengan petunjuk juknis atau pedoman yang Telah dibuat oleh kementrian sosial RI" Ungkapnya.
Dia tegaskan kembali, F-PKH telah bekerja sama dengan beberapa LSM, Pers, dan Bantuan Lembaga Hukum (LBH). Perguruan Tinggi yang kredibel untuk mengumpulkan bukti-bukti yang nantinya akan dilaporkan ke seluruh Bupati, gubernur, Polri, KPK, Metri sosial RI, Komisi Persaingan Usaha, hingga ke Presiden.
"Kita mengumpulkan bukti bukti dan kami akan buku kan yang nantinya menjadi sebuah laporan yang komprehensif. semua teman teman bekerja secara diam diam dan setelah lengkap barulah kita akan publis siapa siapa yang terlibat sesungguhnya yang mengakibatkan kerugian kepada masyarakat maupun merugikan pendamping PKH itu sendiri" Tambah Andi Tansi yang juga pernah menjadi Bendera Umum PB PMII di Jakarta ini.
F-PKH bahkan mendesak Pihak penyalur dalam penyediaan bahan pokok untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Agar tepat waktu dalam penyediaan bantuannya.
(rill/as)