Iklan

Polisi Bubarkan Demo Gunakan Helikopter. Kapolri: Andai Masih Bisa, Saya Tempeleng Itu Anggota

timurkota.com_official
Rabu, September 30, 2020 | 7:36 PM WIB Last Updated 2020-09-30T12:36:52Z

Aksi oknum polisi membubarkan demo menggunakan helikopter menuai kecaman.

TIMURKOTA.COM, JAKARTA-


Kepala Kepokisian RI, Jenderal Pol Idham Azis memastikan apa yang dilakukan okmum polisi di Kendari yang membubarkan aksi mahasiswa menggunakan helikopter telah melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Itu pilotnya itu sudah saya tindak itu, dan sudah diperiksa sama propam itu. Itu ngarang-ngarang saja itu tidak ada SOPnya di udara itu, yang di Kendari itu," kata Idham dalam rapat kerja Komisi III DPR secara virtual, Rabu (30/9/2020).

"Cuma sekarang enggak boleh main tempeleng-tempeleng, jadi diperiksa propam aja. Kalau masih boleh saya tempeleng itu (oknum polisi)," ujarnya.

Awalnya, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Supriansa meminta, Kapolri menganalisa motif dari anggota kepolisian yang menjadikan pilot helikopter untuk membubarkan aksi unjuk rasa mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Sehingga tidak bisakah kepolisian yang ada di Kendari di Tenggara di sana, supaya tidak ada korban berjatuhan terlalu banyak, melakukan pendekatan secara baik pak Kapolri," kata Supriansa.

Sebelumnya, oknum anggota polisi yang diketahui merupakan Pilot helikopter Kapolda Sultra membubarkan massa dengan cara terbang cukup rendah saat mahasiswa menggelar aksi damai sebagai bentuk solidaritas memperingati gugurnya seorang mahasiswa dalam aksi demonstarsi tahun lalu.


(*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Polisi Bubarkan Demo Gunakan Helikopter. Kapolri: Andai Masih Bisa, Saya Tempeleng Itu Anggota

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan