TIMURKOTA.COM, JAKARTA-
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) masih melakukan penyelidikan terhadap, Alfian Andrian, terkait hubungan dengan jaringan teroris.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan bekerja sama dengan aparat kepolisian dalam penelusuran tersebut.
"Kami dari BNPT bersama aparat penegak hukum terkait, terus mendalami pertama apakah pelaku terafiliasi dengan kelompok jaringan teror yang ada," kata Boy dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/09/2020).
Dua kasus penusukan menjadi sorotan warganet. Yakni kasus dialami Menkopolhukam, Wiranto yang ditikam saat menghadiri acara di Menes, Pandeglang, Banten beberapa waktu lalu.
Serta kasus penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber. Ada beberapa perbedaan didua kasus ini, salah satunya luka. Dalam peristiwa penyerangan Wiranto tak ada terpublis ke media terkait luka yang dialami.
Sementara Syekh Ali Jaber terlihat jelas luka dan jahitan usai ditangani secara medis.
Begitu pula dengan status pelaku. Penusuk Wiranto langsung diproses dan disebut sebagai warga yang telah terpapar faham radikal alias teroris.
Sementara pelaku penusuk Syekh Ali Jaber malah disebut sebagai orang sakit jiwa atau gila.
"Kalau ulama diserang pelakunya langsung gila," kata Syahroni.
(rill/as)