TIMURKOTAM.COM, BOMBANA-
Serda Rusdi, Babinsa Kodim 1413 Buton. Diketahui merupakan putra kelahiran Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Menurut informasi, Serda Rusdi baru enam bulan bertugas di Kodim 1413 Buton.
"Waktu ditemukan meninggal istri beliau sedang berada di Sulawesi Selatan. Tidak ada yang menyangka karena malam sebelum kejadian, korban ini masih menghadiri hajatan pesta pernikahan salah seorang warga binaanya," ungkap seorang rekan korban.
Tim dokter yang melakukan proses otopsi mengaku mendapatkan tanda-tanda kekerasan pada bagian keher korban. Dalam artian ada tanda kekerasan selain jeratan tali.
Dokter Raja Alfatih Widya Iswara mengatakan belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban.
"Terdapat tanda-tanda kekerasan di bagian leher. Untuk lebih jelasnya konfirmasi ke penyidik," kata dokter yang memimpin otopsi bersama tim dari Dokter Forensik Kedokteran Kepolisian Biddokkes Polda Sultra.
Diberitakan sebelumnya, Berdasarkan fakta yang ditemukan petugas di lapangan. Kuat dugaan Serda Rusdi NRP 31040772470387, Babinsa Koramil 1413-05/Kabaena Kodim 1413/Buton yang ditemukan meninggal dalam keadaan tergantung di pohon merupakan korban pembunuhan.
Kondisi mayat saat ditemukan memang terdapat beberapa hal mencurigakan, diantaranya dua tangannya diikat dari belakang. Selain itu posisi badan korban bahkan kakinya sampai ke tanah. Sehingga ada kemungkinan korban dibunuh kemudian digantung dipohon jambu.
Meski begitu pihak kepolisian setempat belum berani mengambil kesimpulan mengenai penyebab korban meninggal dunia.
Kapolres Bombana, AKBP Andi Herman mengatakan, pihaknya akan segera melakukan proses otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.
"Dalam penyelidikan, segera dilakukan otopsi," ujarnya.
Mayat korban pertama kali ditemukan seorang petani bernama, Audi (50) ketika melintas di lokasi. Usai menemukan mayat tersebut warga kemudian melaporkan ke pemerintah setempat guna dan selanjutnya dilaporkan ke pihak kepolisian.
(rill/as)