Paket Prof. Akbar Silo dan Daeng Marowa siap bertarung pada Pilkada mendatang (dok) |
TIMURKOTA.COM, SELAYAR-
Isu keretakan hubungan paket Prof. Akbar Silo dan Daeng Marowa yang sempat jadi topik perbincangan kalangan politisi akhirnya terbantahkan.
Belakangan, rumor ini dimentahkan, Daeng Marowa dengan menyebut hal tersebut merupakan fitnah.
"Gila benar fitnah itu yah. Sekadar diketahui, bahwa saya selalu bersama dengan Prof Akbar, mengurus partai". ujarnya.
Dirinya mengklaim, selama ini tidak ada permasalahan baik dengan Prof Akbar maupun petinggi parpol yang digadang-gadang akan mengusungnya.
"Bahkan diam-diam, saya sering ngobrol dan terlibat perbincangan dengan sejumlah elite dan petinggi parpol. Beberapa waktu lalu, kami juga sempat terlibat perbincangan panjang di rumah kediaman salah seorang, Sekjen partai politik". imbuhnya.
Meski begitu, Daeng Marowa menegaskan pergerakan saat ini masih di bawah tanah alias rahasia.
"Hanya saja, perlu saya tegaskan, bahwa, hal ini sifatnya, masih gerakan rahasia", terangnya dalam keterangan pers kepada awak media Jum'at, (22/05/2020) malam.
Intinya kata dia, tak ada persoalan yang perlu disikapi dengan serius.
"Fitnah, tidak perlu dilawan dengan fitnah, toh, kami, sudah terbiasa menghadapi fitnah". Tutupnya.
Sebelumnya, Kedua putera Kabupaten Selayar, Sulawesi-Selatan yang telah bersepakat untuk ikut meramaikan kompetisi pemilihan bupati dan wakil bupati mendatang, diisukan pecah kongsi.
Daeng Marowa disebut mundur dan memutuskan kembali ke Jepang, lantaran kecewa dengan anggapan Prof. Akbar Silo yang disebut-sebut baru mengurus kendaraan politik. Pernyataan ini dinilai berbeda dengan klaim pihak parpol yang telah disampaikan sebelumnya oleh Prof. Akbar Silo.
Saat ini, tim Pasmo Daeng, tetap solid dan masih terus 'bergerilya' menjalankan misi kemanusiaan melalui kegiatan penyemprotan dis infektan dan penyaluran bantuan sembako di daerah pesisir, Kepulauan Selayar.
Namun harus digaris bawahi bahwa gerakan ini murni merupakan misi kemanusiaan dan tidak terkati sama sekali dengan persoalan politik praktis dalam konteks menghadapi bursa pilkada.
(rill/as)