Manajer Liverpool resah lama pisah dengan timnya. |
Klopp dan anak asuhnya terhubung dengan perangkat teknologi komunikasi selama menjalani karantina di kediaman masing-masing. Sosok yang pernah menjadi bek dan striker ketika masih bermain itu menilai skuat Liverpool masih memiliki semangat kebersamaan.
Hanya saja Klopp merasa latihan dan pertemuan secara daring tidak dapat mengobati kerinduan untuk bercengkerama seperti sedia kala.
"Anak-anak dalam semangat yang bagus, secara tiba-tiba ada perasaan kehilangan akan mereka karena ini adalah kelompok yang luar biasa," kata Klopp.
Pria yang sudah memberi satu gelar Liga Champions bagi Liverpool itu tak memungkiri begitu menikmati pertemuan menggunakan aplikasi komunikasi sebagai pengobat rindu kepada skuat The Reds.
"Anda pasti ingin bersama dengan mereka, ada keinginan untuk berkumpul sedekat mungkin. Ini adalah momen terdekat kami, lebih dari sekadar bertanya, 'Apa kabar?' dan hal-hal seperti itu."
"Saya bisa menerima situasi ini tetapi makin lama tidak bisa berdekatan dengan orang-orang yang kamu suka maka itu membuat sakit. Itulah situasi yang kami rasakan sekarang," ujar Klopp dikutip dari situs resmi Liverpool.
Mantan juru latih Borussia Dortmund itu merasa bersyukur teknologi saat ini memungkinkan orang dari tempat yang jauh berbeda bisa bertatap muka.
Klopp juga mengatakan situasi begitu riuh ketika pertemuan dengan pemain terjadi karena semua saling berbicara, terlebih jika ada yang sedang berulang tahun.
"Ya! Situasinya benar-benar kacau karena kami bernyanyi bersama, berbeda halnya jika kami bertatap muka seperti biasa di luar ruangan. Semua terdengar mengerikan, tetapi yang penting adalah ide di balik itu semua."
"Ketika kami mengadakan sesi pada hari itu semua yang berulang tahun sejauh ini menghargainya. Anak-anak menyukainya. Saya tidak tahu persis ada berapa bahasa yang digunakan. Di lapangan kami biasa melakukannya sebelum berlatih," tutur Klopp.
(rill/as)