![]() |
Proses pemadaman yang dilakukan Polsek Libureng, (Foto: Dok. Istimewa) |
Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE– Peristiwa kebakaran menimpa sebuah rumah kebun milik seorang petani di Dusun Bance’e, Desa Poleonro, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Senin (22/09/25) siang.
Dalam insiden tersebut, rumah kebun beserta jagung hasil panen sekitar enam ton hangus terbakar rata dengan tanah.
Rumah kebun berukuran 4 x 10 meter milik Hariono (38), petani setempat, terbakar sekitar pukul 11.00 WITA. Api pertama kali muncul dari area bekas pembakaran kulit jagung yang terletak di belakang rumah kebun.
Diduga api kembali menyala akibat hembusan angin kencang dan langsung merambat ke bangunan serta tumpukan jagung.
Menurut keterangan saksi, Bandu (50), warga Dusun Bance’e, kobaran api dengan cepat membesar hingga membakar seluruh bagian rumah kebun.
“Api begitu cepat menyambar karena angin kencang dan banyak kulit jagung yang kering di sekitar lokasi,” ungkapnya.
Kronologinya, sejak pagi sekitar pukul 07.00 WITA, korban bersama keluarganya melakukan panen jagung. Setelah mengupas kulit jagung, sisa kulit dibuang ke lokasi bekas pembakaran.
Hariono mengira api sudah padam, sehingga menaruh tumpukan kulit jagung baru di tempat tersebut. Tak disangka, percikan api kembali menyala dan memicu kebakaran hebat.
Warga sekitar berusaha melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya. Api baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 13.30 Wita setelah masyarakat beramai-ramai membantu.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian material ditaksir mencapai Rp40 juta.
Kerugian tersebut meliputi satu unit rumah kebun berukuran 4 x 10 meter serta jagung kering seberat enam ton yang baru saja dipanen korban.
Semua hasil panen yang disimpan di dalam rumah kebun tidak dapat diselamatkan.
Kanit Intel Polsek Libureng, Bripka Fajriansyah Hasmin, SH, yang turun langsung ke lokasi menjelaskan bahwa peristiwa ini murni kelalaian.
“Kebakaran dipicu api bekas pembakaran kulit jagung yang belum sepenuhnya padam. Saat korban menaruh tumpukan kulit jagung baru, api menyala kembali dan menyebar dengan cepat,” jelasnya.
Pemerintah setempat melalui Kepala Dusun Bance’e, Sudarmin Bakri, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melakukan pembakaran sisa panen.
“Kami berharap warga selalu memastikan api benar-benar padam sebelum meninggalkan lokasi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya. (*)