![]() |
Tampak terlihat spanduk bertuliskan penolakan terhadap kenaikan PBB-P2 di Kecamatan Kahu (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE– Menjelang pelaksanaan aksi besar-besaran menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), gelombang konsolidasi massa terus bergerak di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bone.
Selain posko induk yang telah lebih dulu berdiri di Jalan Ahmad Yani, Kota Watampone, Aliansi Rakyat Bone Bersatu memperluas jaringan dengan membuka posko-posko kecamatan.
Sejumlah warga secara swadaya memfungsikan rumahnya sebagai pusat mobilisasi.
Di Kecamatan Kahu, posko didirikan di titik strategis pusat keramaian agar menarik perhatian masyarakat.
Melalui posko itu, warga diarahkan untuk bersatu dalam aksi damai yang akan dipusatkan di Kantor Bupati Bone dan Gedung DPRD pada Selasa (19/08/25).
Gelombang dukungan juga datang dari tokoh masyarakat. Salah satunya, Andi Iwan, figur berpengaruh yang selama ini dikenal dekat dengan elite politik Bone.
Ia menyatakan siap turun ke jalan bersama massa menolak kebijakan Bupati Bone terkait PBB-P2.
Keterlibatan Andi Iwan memberi warna tersendiri. Pasalnya, ia sebelumnya termasuk sosok yang memiliki kontribusi dalam kemenangan pasangan Beramal pada Pilkada lalu.
Kini, langkahnya dianggap sebagai bentuk keberpihakan terhadap aspirasi rakyat.
Diberitakan sebelumnya, Posko Aliansi Rakyat Bone Bersatu mulai dipadati oleh masyarakat yang ingin menyumbang untuk keperluan logistik bagi massa pada saat unjuk rasa.
Terpantau dari tim timurkota.com, posko yang ditempatkan mahasiswa di Jl. Ahmad Yani, Kota Watampone hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari kantor Bupati Bone.
Meski baru beberapa jam didirikan, terlihat jumlah bantuan berupa air mineral masuk. Bantuan tersebut bersumber dari masyarakat umum yang tidak sepakat dengan kenaikan PBB-P2, Jumat (15/08/25).
"Alhamdulillah, sejak dibuka dari tadi sore hingga malam hari, donasi dari masyarakat terus berdatangan. Itu pertanda bahwa masyarakat secara umum telah menyadari adanya kebijakan yang amat memberatkan," ungkap Arfah, Koordinator Posko Logistik.
Mereka berharap masyarakat secara umum selain berdonasi juga akan bergabung nantinya pada saat pelaksanaan demonstrasi untuk berjuang sampai kebijakan kenaikan PBB-P2 dibatalkan.
"Kita terbuka kepada siapa saja untuk turun bersama-sama menuntut keadilan. Bahkan kita juga mengundang semua elemen masyarakat, dan kita berharap massa dari kecamatan akan datang bergabung juga," tukasnya.
Arfah mengatakan bahwa sejak didirikan posko, banyak masyarakat yang menyatakan diri siap bergabung dengan massa pada saat demo nanti.
"Sudah ada beberapa yang baik di medsos maupun bertanya langsung mengenai kapan jadwal demonya," tambah Arfah.
Arfah belum memastikan kapan terakhir membuka posko. Hanya saja, dirinya bersama dengan Aliansi Rakyat Bone Bersatu tidak akan berhenti sampai ada jaminan pajak PBB-P2 batal dinaikkan.
"Perjuangan akan terus berlanjut sampai semua tuntutan dapat dipenuhi," tutupnya. (*)