 |
| Pelaku pembunuhan dan perempokan rekan sendiri (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Kebiasaan Asima (38) selalu membawa emas dan uang dalam jumlah banyak telah lama diketahui oleh teman satu kampungnya sendiri, MW (38).
MW juga merupakan wanita mereka tinggal di kampung yang sama di Dusun Baleleng, Desa Wellulang, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Karena sudah sering melihat, Asima selalu membawa uang dalam jumlah banyak serta emas. Muncul niat jahat dari MW untuk mengambil dan menguasai barang berharga milik temannya itu.
Dari pengakuan MW setelah tertangkap, dirinya sudah tiga hari merencanakan untuk menghabisi Asima dan mengambil barang berharga miliknya.
Di hari ketiga, tepat dimana MW menghabisi Asima secara sadis. Keduanya ke kebun salah seorang milik warga bernama, Yustang untuk mengambil tempurung kelapa pada Rabu (12/02/25) sekitar pukul 15.00 Wita.
Dalam perjalanan berangkat dari rumah ke kebun hingga mengambil tempurung kelapa semuanya berjalan normal. Pelaku dan korban berjalan sambil berbincang seperti biasanya.
Setelah selesai mengambil tempurung kelapa mereka kemudian memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.
Di tengah perjalanan, karena dalam keadaan capek, keduanya singgah di sebuah rumah kebun. Momen inilah dimanfaatkan oleh MW untuk menghabisi Asima.
MW secara tiba-tiba menghajar korban menggunakan alat untuk membuka tempurung kelapa terbuat dari besi. Pukulan keras itu menyebabkan korban terjatuh.
Melihat Asima dalam keadaan tak berdaya, MW mengambil gunting yang telah disiapkan, lalu menusuk korban berkali-kali hingga meninggal dunia di lokasi.
Setelah memastikan korban meninggal, MW mengambil emas dan uang milik Asima. Selanjutnya, MW berteriak, pura-pura menolong dan meminta pertolongan kepada warga.
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Yusriadi Yusuf, SIk kepada awak media mengatakan, setelah mengambil uang dan emas, pelaku kembali ke rumahnya.
"Pelaku ini sebagai orang yang berada di lokasi saat kejadian memberikan keterangan berubah-ubah," ungkapnya.
Pihak kepolisian kemudian mendalami keterangan MW. Akhirnya dia mengakui perbuatannya setelah polisi juga menemukan adanya bukti kuat MW sebagai pelaku.
"Pakaiannya sebagai barang bukti masih ada darah. Kemudian alat yang digunakan habisi korban kami temukan," tukasnya.
Adapun barang berharga milik korban diambil pelaku diantaranya, dua kalung emas, satu gelang emas, satu cincin, dan uang tunai senilai Rp 7 juta dalam pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000. Pelaku juga mengambil ponsel merek Vivo warna ungu hitam.
MW saat ini telah ditahan dengan ancaman berat. Karena diduga kuat aksinya itu disertai perencanaan dan perampokan. (*)
