![]() |
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone, AKBP La Muati, SH., MH (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE-Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 5 Bone mengadakan seminar bertajuk "Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan Rokok" yang berlangsung selama dua hari 7-8 Februari 2025 di Aula UPT SMAN 5 Bone.
Seminar ini dihadiri oleh 54 siswa delegasi dari setiap kelas, dengan tiga perwakilan dari masing-masing kelas.
Acara ini menghadirkan Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone, AKBP La Muati, SH., MH, beserta stafnya sebagai narasumber.
Kepala UPT SMAN 5 Bone, Drs. H. Andi Harbin, mengatakan harapannya agar seminar ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada siswa mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dan rokok.
“Dengan adanya seminar ini, kami berharap peserta yang ikut dapat terhindar dari penyalahgunaan narkoba dan rokok. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu mensosialisasikan informasi ini di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.” ungkapnya.
Materi pertama dibawakan oleh Kepala BNNK Bone, AKBP La Muati, SH., MH. Dalam sesi ini, dia menjelaskan mengenai aspek hukum terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Penyalahgunaan narkoba bukan hanya merugikan individu, tetapi juga berdampak negatif bagi keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
La Muati menjelaskan berbagai undang-undang yang mengatur tentang narkoba dan sanksi hukum bagi pelanggar.
“Kami perlu menegakkan hukum agar masyarakat menyadari bahaya narkoba dan efek hukum yang bisa ditimbulkan,” tambahnya.
Sesi kedua diisi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) BNN Kabupaten Bone, Dr. Hj. Megawati, S.Pd, M.Pd.
Membawakan materi tentang pentingnya sumber daya manusia yang unggul dalam mewujudkan remaja yang memiliki daya tangkal dan ketahanan diri terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Hanya dengan pendidikan yang baik, kita bisa menciptakan generasi yang sehat dan bebas dari narkoba,” ungkap Megawati.
Ia menekankan pentingnya peran orang tua dan lingkungan dalam membentuk karakter anak agar terhindar dari pengaruh buruk.
Pemateri ketiga, Yusni Zainal, SKM., MPH, membahas tentang upaya mewujudkan sekolah bersih rokok dan narkoba.
Dalam penjelasannya, Yusni berbagi tentang program-program yang dapat diterapkan di sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
“Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa. Dengan melaksanakan program antirokok dan antinarkoba, kita bisa menciptakan atmosfer yang mendukung kesehatan dan pendidikan,” jelas Yusni.
Ia juga memberikan tips kepada siswa tentang cara menolak tawaran rokok dan narkoba dengan baik.
Materi terakhir disampaikan oleh Ns. Nurlaelah, S.Kep., M.Kes., yang memaparkan dampak kesehatan dan ekonomi dari penyalahgunaan narkoba dan rokok bagi remaja.
Ia menjelaskan berbagai risiko kesehatan yang dihadapi oleh pengguna narkoba dan rokok, termasuk penyakit fisik dan mental.
“Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga mempengaruhi kesehatan mental dan ekonomi keluarga,” ungkap Nurlaelah. (*)