![]() |
Ustadz Ahmad Jafar (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE– Kabar gembira datang dari dunia dakwah di Kabupaten Bone.
Ustadz Ahmad Jafar, seorang dai muda yang juga merupakan Pembina di Pondok Pesantren Baytul Mukarramah, berhasil lolos seleksi Dai Champions 2025 yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan tvOne dan Muslim Centre.
Ajang bergengsi ini diadakan dari tanggal 13 hingga 19 Januari 2025 dan diikuti oleh dai dari seluruh Indonesia.
Dai Champions adalah sebuah kompetisi yang bertujuan untuk menyeleksi dai-daiyah yang ter-standardisasi MUI, dengan penekanan pada kemampuan mereka dalam berceramah di berbagai situasi dan kondisi.
Acara ini menjadi salah satu wadah bagi para dai untuk menunjukkan kemampuannya dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah yang moderat dan dapat diterima oleh semua kalangan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas dakwah di Indonesia.
Dengan melibatkan dai dari berbagai daerah, Dai Champions diharapkan dapat menciptakan sinergi antara para pengemban dakwah dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.
Berdasarkan hasil penilaian dewan juri dan pertimbangan panitia, yang diumumkan melalui akun Instagram resmi Damaiindonesiaku.id, Ustadz Ahmad Jafar berhasil menembus 50 besar dan akan mewakili Kabupaten Bone di Jakarta pada 3 Februari 2025 mendatang.
Penyelenggaraan acara final akan dilaksanakan di Kantor MUI Pusat yang berlokasi di Jl. Proklamasi 51, Menteng, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini juga akan disiarkan secara live streaming melalui platform damaiindonesiaku.id, sehingga masyarakat dapat menyaksikan secara langsung penampilan para dai terbaik dari seluruh Indonesia.
Proses seleksi ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari audisi hingga penilaian berbasis kompetensi yang dilakukan oleh juri yang berpengalaman di bidang dakwah.
Ustadz Ahmad Jafar berhasil menunjukkan kemampuannya dalam menyampaikan ceramah yang tidak hanya informatif tetapi juga inspiratif, serta mampu menarik perhatian pendengar.
Setelah mengetahui hasil seleksi, Ustadz Ahmad Jafar mengungkapkan rasa syukur dan komitmennya untuk memberikan yang terbaik di ajang tersebut.
"Alhamdulillah, saya akan memberikan yang terbaik yang saya miliki karena telah diberi kesempatan yang sangat berarti. Terima kasih kepada semua yang telah mendoakan dan mendukung saya," ujarnya dengan penuh semangat.
Pernyataan ini menunjukkan dedikasi Ustadz Ahmad Jafar dalam menjalankan tugas dakwahnya.
Ia menyadari bahwa ajang ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga sebagai amanah untuk membawa nama baik Kabupaten Bone dan pesantren tempat ia mengabdi.
Ketua Ikatan Dai Muda Indonesia (IDMI) Kabupaten Bone, H. Bahtiar, turut memberikan ucapan selamat, doa, dan dukungan untuk Ustadz Ahmad Jafar.
"Semoga bisa menjadi peserta terbaik di ajang ini," ujarnya.
Selain itu, Sekretaris PCNU Bone, Firman Ahmad, juga menambahkan bahwa lolosnya Ahmad Jafar ke dalam 50 besar menunjukkan komitmen, bakat, dan semangatnya dalam menyebarkan nilai-nilai dakwah.
"Ini juga tentu menjadi kebanggaan bagi kami dan almamater kami, yaitu pesantren As'adiyah," tuturnya.
Keberhasilan Ustadz Ahmad Jafar tidak terlepas dari dukungan yang ia terima dari masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Keluarga, teman-teman, serta santri di pesantren memberikan motivasi dan semangat kepada Ustadz Ahmad untuk terus berkarya dalam dunia dakwah.
Lingkungan yang positif sangat berpengaruh terhadap perkembangan seorang dai, terutama dalam mengembangkan potensi dan kreativitasnya.
Masyarakat juga diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung kegiatan dakwah.
Dukungan ini bisa berupa partisipasi dalam kegiatan keagamaan, memberikan kritik dan saran yang konstruktif, serta menciptakan suasana yang kondusif bagi para dai untuk berkarya.
Dai memiliki peran strategis dalam masyarakat, terutama dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran.
Mereka diharapkan mampu menjembatani perbedaan pemahaman dan pandangan dalam masyarakat, serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
Oleh karena itu, kualitas dakwah yang disampaikan sangat penting untuk menjaga keharmonisan dan persatuan di antara umat.
Dalam konteks ini, Dai Champions menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dai di Indonesia.
Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan akan lahir dai-dai yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga kemampuan komunikasi yang baik, sehingga pesan-pesan dakwah dapat disampaikan dengan efektif.
Kehadiran Ustadz Ahmad Jafar di Dai Champions diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi dai muda lainnya di Kabupaten Bone dan sekitarnya.
Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa dai dari daerah juga mampu bersaing di tingkat nasional.
Dengan semangat yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Ustadz Ahmad dapat memberikan penampilan terbaiknya di Jakarta.
Sebagai bagian dari generasi muda, Ustadz Ahmad Jafar juga diharapkan dapat membawa ide-ide segar dan inovatif dalam dunia dakwah.
Ia diharapkan mampu memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah, sehingga lebih banyak orang yang dapat dijangkau. (*)