 |
| Rudi S Gani saat berfoto bersama mantan Presiden RI, Jusuf Kalla (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Duka mendalam atas tertembaknya, Rudi S Gani (39) tidak hanya dirasakan oleh pihak keluarga dan kolega.
Sejumlah warga di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone juga merasakan hal yang sama.
Mereka mengenang Rudi sebagai sosok yang sangat ramah, dan murah senyum.
"Kalau ketemu pasti tersenyum dan menyapa. Pokoknya baik sekali orangnya. Karena kalau dilihat dari status sosial bisa saja dia tidak memperlakukan warga biasa seperti itu. Namun dia memperlakukan sama semua orang, kami juga merasa kehilangan," ungkap, Asdar salah seorang warga.
Dia mengatakan, bahkan ketika ada warga yang tersandung kasus kemudian tidak mampu bayar pengacara banyak, Rudi diselalu membantu.
"Bahkan ketika warga yang tak mampu bayar pengacara dibantu," terangnya.
Sebelumnya, Kepolisian Resort Bone menerjunkan tim gabungan guna mengungkap kasus penembakan yang tewaskan, Rudi S Gani (49) di Dusun Limpoe, Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.
Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar, SH yang ditemui timurkotacom di ruang kerjanya mengatakan, bahwa saat ini timnya masih melakukan upaya untuk mengungkap kasus.
"Tim gabungan turun yang berdiri dari Reskrim, Narkoba dan Intelkam," ungkapnya, Rabu (01/01/25).
Selaku pengacara senior, Rudi S Gani banyak menangani perkara pidana, maupun perdata di wilayah Sulawesi Selatan.
Bahkan beberapa jam sebelum dirinya tewas tertembak pada Selasa (31/12/24) malam pergantian tahun, dirinya masih sempat beraktivitas dengan mendampingi kliennya.
Salah satu kasus yang juga sempat ditangani, Rudi S Gani yakni sengketa lahan ahli waris melawan pemerintah desa dan pemerintah kecamatan di Bengo.
Dalam perkara ini, Rudi dipercaya sebagai kuasa hukum bagi pihak tergugat yakni pemerintah desa dan kecamatan.
Untuk perkara tersebut telah diselesaikan. Selain itu masih ada beberapa perkara lain yang sementara berproses ditangani oleh Rudi.
Selain menangani sejumlah kasus, Rudi juga dikenal sebagai salah seorang pengacara yang menjadi kuasa hukum perusahaan media online.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih sementara melakukan proses penyelidikan untuk mengungkap kasus.
Mayat korban dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polri di Makassar untuk proses operasi pengangkatan proyektil.
Seharian pada Selasa (31/12/24) dirinya melayani klien di Kota Watampone.
Setelah menuntaskan agenda pada hari itu, Rudi kembali ke kampung halaman istrinya di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.
Dirinya tiba di rumah istri pada sore hari. Pada malam hari sebelum terjadi penembakan, Rudi masih sempat bercengkrama dengan keluarga.
Bahkan makan malah bersama dengan istri tercinta serta keluarga. Namun sekira pukul 22.00 Wita peristiwa tragis itu terjadi.
Hanya dalam sekejap bunyi letusan senjata itu terdengar.
Selepas ledakan itu, Rudi kemudian tersungkur dengan luka tembakan pada bagian wajah. Kemudian, pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi.
Keluarga, histeris, semua panik. Mereka kemudian membawa Rudi ke Puskesmas Lappariaja dalam keadaan terluka parah dan tak sadarkan diri.
Perawat di sana kemudian menyampaikan kabar duka kepada pihak keluarga, bahwa Rudi tak dapat tertolong lagi.
"Setelah tertembak korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan," ungkap kerabat korban.(*)
