Pemain Timnas Indonesia Piala AFF dan Kualifikasi Piala Dunia (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BOLA INDONESIA– Timnas Indonesia membuka Piala AFF 2024 dengan kemenangan meyakinkan atas Myanmar di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar.
Pertandingan ini menunjukkan semangat juang dan determinasi tinggi dari skuad Garuda, meskipun mereka sempat mengalami kesulitan di awal pertandingan.
Kemenangan ini tidak hanya penting dari segi hasil, tetapi juga memberikan gambaran tentang perbedaan mencolok antara timnas saat ini dengan skuad yang berlaga di Kualifikasi Piala Dunia.
Dalam laga yang berlangsung pada tanggal 8 Desember 2024 tersebut, Timnas Indonesia menghadapi tantangan serius dari tuan rumah.
Myanmar, dengan dukungan penuh dari suporter, tampil agresif dan cepat, sehingga membuat lini pertahanan Indonesia harus bekerja keras.
Beberapa peluang emas tercipta, termasuk satu tendangan keras yang nyaris membuahkan gol jika tidak mengenai mistar gawang yang dijaga oleh kiper Cahya Supriadi.
Namun, Indonesia mampu bangkit dan mencetak gol pembuka melalui Asnawi Mangkualam Bahar.
Gol tersebut terjadi setelah terjadi kemelut di depan gawang Myanmar, di mana tembakan keras Asnawi membentur mistar gawang bagian dalam, kemudian memantul mengenai badan kiper Myanmar sebelum akhirnya meluncur deras melewati garis gawang.
Gol ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan permainan mereka.
Meskipun meraih kemenangan, penampilan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 masih menyisakan beberapa catatan yang perlu diperhatikan.
Beberapa aspek dari permainan mereka dinilai belum mencapai level yang diharapkan, terutama jika dibandingkan dengan skuad yang berlaga di Kualifikasi Piala Dunia.
Berikut adalah beberapa perbedaan mencolok yang teridentifikasi:
Koordinasi Antar Lini
Salah satu perbedaan utama yang terlihat adalah koordinasi antar lini.
Timnas Indonesia yang berlaga di Kualifikasi Piala Dunia, di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong, menunjukkan koordinasi permainan yang lebih baik.
Pemain-pemain saling memahami pergerakan satu sama lain, sehingga menciptakan ruang dan peluang yang lebih baik untuk menyerang.
Dalam pertandingan melawan Myanmar, koordinasi antar lini terlihat kurang optimal.
Beberapa kali pemain terlihat terpisah, yang mengakibatkan kehilangan bola dan memberikan kesempatan bagi lawan untuk menyerang.
Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya kerjasama antar lini dalam sebuah tim.
Sering Terjadi Salah Passing
Salah satu masalah yang mencolok dalam pertandingan ini adalah seringnya terjadi salah passing.
Banyak umpan-umpan yang tidak akurat, baik itu dari lini tengah ke lini depan maupun antar pemain di lini belakang.
Hal ini menyebabkan Indonesia kesulitan dalam mengembangkan permainan dan seringkali terpaksa bermain defensif.
Salah passing ini juga memberikan peluang bagi Myanmar untuk melakukan serangan balik.
Meski mereka berhasil meraih kemenangan, kesalahan semacam ini harus diminimalisir agar tidak menjadi bumerang di pertandingan selanjutnya.
Kurang Menguasai Permainan
Lini tengah merupakan jantung permainan sebuah tim, dan dalam laga ini, lini tengah Indonesia tampak kurang menguasai permainan.
Para gelandang kurang mampu mengendalikan ritme permainan dan sering kehilangan bola.
Hal ini menyebabkan serangan Indonesia menjadi kurang berbahaya dan terlalu mudah dipatahkan oleh pertahanan Myanmar.
Tim Kualifikasi Piala Dunia, dengan pemain seperti Thom Haye, menunjukkan dominasi yang lebih baik di lini tengah, mampu mengatur tempo dan memberikan umpan-umpan yang akurat untuk striker.
Dalam pertandingan melawan Myanmar, gelandang Indonesia tampak kurang berfungsi dengan baik, yang berkontribusi pada kurangnya peluang mencetak gol.
Striker Masih Kurang Tajam
Meskipun ada nama-nama seperti Rafael Struick dan Marcellino Ferdinand dalam skuad, ketajaman lini depan Indonesia masih diragukan.
Dalam laga melawan Myanmar, peluang-peluang yang diciptakan oleh striker tidak dapat dimanfaatkan dengan baik.
Beberapa kali, mereka mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol, namun penyelesaian akhir yang kurang tepat membuat peluang tersebut terbuang sia-sia.
Tim Kualifikasi Piala Dunia menunjukkan ketajaman yang lebih baik, dengan striker-striker yang mampu beradaptasi dengan cepat dan mencetak gol dalam situasi yang sulit.
Ini menjadi tantangan bagi pelatih Shin Tae-yong untuk meningkatkan performa para penyerang menjelang pertandingan selanjutnya di Piala AFF.
Kemenangan melawan Myanmar seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia.
Meskipun hasil akhir menunjukkan keunggulan, ada banyak aspek yang perlu diperbaiki untuk menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh di Piala AFF.
Pelatih Shin Tae-yong dan staf kepelatihan harus segera mengidentifikasi masalah-masalah ini dan bekerja sama dengan pemain untuk meningkatkan performa tim.
Dukungan suporter Indonesia juga menjadi faktor penting dalam kemenangan ini.
Meskipun bermain di kandang lawan, ribuan suporter tetap memberikan dukungan penuh kepada tim Garuda.
Suara sorak-sorai dan chant dari para suporter menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik di lapangan.
Dengan kemenangan ini, Indonesia kini bersiap untuk menghadapi pertandingan selanjutnya melawan Vietnam.
Tim perlu fokus pada perbaikan di berbagai aspek permainan, terutama dalam hal koordinasi antar lini, penguasaan permainan di lini tengah, dan penyelesaian akhir.
Setiap pertandingan akan menjadi ujian bagi skuad Garuda untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan meraih hasil positif.
Para pemain diharapkan dapat belajar dari pertandingan ini dan menerapkan perbaikan yang diperlukan.
Dengan semangat juang dan kerja keras, Timnas Indonesia memiliki potensi untuk mencapai hasil yang lebih baik di turnamen ini. (*)
Suporter juga diharapkan tetap memberikan dukungan penuh, karena kehadiran mereka sangat berarti bagi tim. (*)