Iklan

Kronologi Lengkap Warga Lamuru Hilang Terbawa Arus Sungai Saat Hendak ke Kebun

tim redaksi timurkotacom
Minggu, Desember 22, 2024 | 6:08 PM WIB Last Updated 2024-12-22T11:10:34Z

Proses pencarian korban yang diduga hilang terbawa arus sungai (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Baharuddin Bin Jainuddin (54) warga Dusun Ajangale, Desa Turu Cinnae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dikabarkan hilang terbawa arus sungai.

Pria yang bekerja sebagai petani tersebut dilaporkan hilang setelah pergi ke kebun miliknya pada hari Sabtu, (21/12/24).

Korban, yang dikenal sebagai peternak sapi, diduga hanyut di sungai akibat banjir setelah meninggalkan rumahnya sekitar pukul 08.00 Wita.

Menurut informasi yang dihimpun, korban meninggalkan rumah untuk pergi ke kebun, di mana ia memelihara tiga ekor sapi. 

Sebelum berangkat, korban mengenakan baju berwarna coklat yang baru dibeli, jas hujan warna biru, celana pendek abu-abu hitam, serta sepatu boding berwarna putih.

Ia juga membawa parang dan tempat nasi berwarna merah, yang merupakan kebiasaannya karena ia sering menghabiskan waktu hingga sore hari di kebun.

Saksi mata, yang juga merupakan istri korban, sempat mengingatkan suaminya tentang bahaya pergi ke kebun dalam keadaan hujan dan sungai yang banjir. 

Meski demikian, korban menjawab dengan tenang bahwa ia tidak akan menyebrang jika banjir besar terjadi.

Setelah beberapa jam menunggu, saksi mulai merasa khawatir ketika korban tidak juga pulang. Ia lalu menghubungi anaknya, Hardiati, untuk menanyakan apakah ayahnya sudah kembali. 

Mendapatkan jawaban bahwa ayahnya belum pulang, saksi memutuskan untuk pulang ke rumah dan bersama anaknya, Ismail, berboncengan menuju kebun untuk mencari korban.

Tim kepolisian dari Polsek Lamuru segera merespons laporan tersebut. Dipimpin oleh Kapolsek AKP Dr. Nurhayati, tim mendatangi lokasi kejadian untuk membantu pencarian. 

Bersama warga, mereka melakukan pencarian di sekitar kebun milik korban dan sepanjang aliran Sungai Pangisoreng.

Tim penyelamat bergerak dengan penuh semangat, meskipun kondisi cuaca yang tidak mendukung. 

Hujan deras mengguyur wilayah tersebut, dan debit air sungai meningkat, membuat pencarian semakin sulit dilakukan. 

Berdasarkan informasi dan situasi di lapangan, pihak kepolisian memperkirakan bahwa korban mungkin telah hanyut di sungai. 

"Korban diperkirakan hanyut di sungai, mengingat debit air sungai yang meningkat dan arus yang cukup deras. Kami harus bertindak hati-hati," terang Kapolsek Nurhayati dalam pernyataannya.

Pencarian dilanjutkan hingga sore hari, namun pada pukul 15.00 Wita, tim terpaksa menghentikan pencarian sementara. Hujan deras yang terus mengguyur membuat kondisi semakin berbahaya. 

Arus sungai menjadi semakin deras, dipenuhi dengan batu dan ranting pohon yang terbawa arus, sehingga penggunaan perahu untuk pencarian menjadi tidak memungkinkan.

"Kondisi saat ini sangat berbahaya. Kami tidak dapat menggunakan perahu untuk menyusuri sungai karena arus yang kuat dan penuh dengan rintangan," ungkap Nurhayati. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kronologi Lengkap Warga Lamuru Hilang Terbawa Arus Sungai Saat Hendak ke Kebun
« Prev Next »

Iklan KPU Wajo

Iklan KPU Wajo

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }